Kekuatan negara-negara Barat melancarkan putaran kedua serangan misil terhadap pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Moammar Gaddafi pada hari Minggu dalam rangka memukul ofensif mereka terhadap kota-kota yang dikuasai pembrontak.
Pihak militer Amerika mengatakan pemboman dengan misil Tomahawk dan serangan udara telah berhasil merusakkan pertahanan udara Gaddafi.
Amerika telah menyelenggarakan serangan bersama Inggris, Perancis dan sekutu-sekutu lainnya guna memberlakukan sebuah zona larangan terbang yang diotorisasi PBB. Zona larangan terbang itu ditujukan untuk melindungi warga sipil Libya dari serangan oleh pasukan pro Gaddafi yang berusaha menumpas pembrontakan terhadap kekuasaannya yang sudah berlangsung 42 tahun itu.
Pejabat Amerika mengatakan pemimpin Libya itu sendiri bukan sasaran, meskipun sebuah gedung kantor di kompleks tempat tinggal Gaddafi di Tripoli, menurut laporan, mengalami kerusakan akibat serangan misil Minggu sore.
Menteri Pertahanan Robert Gates mengatakan Washington memperkirakan akan mengalihkan kendali misi ini kepada sebuah koalisi, kemungkinan dipimpin oleh Perancis, Inggris atau NATO, dalam beberapa hari.
Gates mengatakan Amerika akan menjadi anggota koalisi itu, tetapi tidak akan memainkan peranan utama. Ia membuat komentarnya kepada reporter dalam perjalanan ke Rusia, yang menentang serangan militer internasional ini.
Sementara itu, kantor berita Perancis, AFP mengatakan, dua wartawannya dan seorang fotografer hilang di Libya.
Kantor berita itu melaporkan Minggu, reporter AFP Dave Clark dan fotografer Roberto Schmidt tidak diketahui keberadaannya sejak Jumat malam ketika mereka mengirim e-mail yang mengatakan mereka berencana menuju ke sebuah daerah 35 kilomter diluar kota Tobruk.
AFP mengatakan kedua jurnalis itu ditemani oleh Joe Raedle, seorang fotografer dari Getty Images, yang juga dilaporkan hilang.
Jurnalis ini dilaporkan merencanakan pertemuan dengan penentang pemimpin Libya Moammar Gaddafi dan berbicara dengan pengungsi yang melarikan diri dari pertempuran antara pasukan pro Gaddafi dan pembrontak.
Sejumlah wartawan asing telah ditangkap di Libya sejak 15 Februari, ketika pemberontakan melawan pemerintahan Gaddafi dimulai.