Presiden Barack Obama mengatakan kebijakan Amerika adalah bahwa pemimpin Libya Moammar Gaddafir harus mengundurkan diri, tetapi itu bukan merupakan sasaran dari operasi militer baru-baru ini.
Berbicara di Santiago, Chili, Senin, Obama menekankan bahwa pihak militer Amerika melakukan dukungan bagi pelaksanaan mandat internasional pembentukan zona larangan terbang dan melindungi rakyat Libya. Ia mengatakan ada tahap-tahap berbeda dari misi dan dunia Arab sudah pasti akan ikut ambil bagian di dalamnya.
Ia mengatakan Amerika memiliki sejumlah besar perangkat disamping usaha militer guna mendukung kebijakan Amerika mengucilkan Gaddafi, termasuk pembekuan aset dan memobilisasi sanksi.
Ia mengatakan situasinya berkembang di Libya dan Amerika memantau dari dekat kejadian-kejadian di sana. Ia mengatakan tahap pertama dari misi adalah menghancurkan pertahanan udara Libya dan hal itu telah terlaksana. Ia mengatakan Amerika memimpin dalam tahap pertama karena kemampuan yang dimilikinya, tetapi di hari-hari mendatang, Amerika akan mengalihkan kepemimpinan kepada peserta lainnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Liga Arab mengatakan ia menghormati resolusi PBB yang memberi otorisasi tindakan militer di Libya, setelah komentar sebelumnya menunjukkan keprihatinan dirinya dengan tindakan yang diambil negara-negara Barat.
Amr Moussa mengatakan Senin, badan yang dipimpinnya menghormati resolusi PBB dan ia tidak memiliki keberatan, khususnya, katanya, karena resolusi itu tidak menyerukan invasi ke Libya.
Moussa berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, hanya sehari setelah membuat komentar berisi kritik terhadap serangan udara internasional atas Libya. Ia mengatakan serangan itu melampaui mandat memberlakukan zona larangan terbang, katanya Liga Arab ingin melindungi warga sipil dan bukan membom mereka.
Berbicara bersama Moussa Senin di Kairo, Ban mengatakan, penting bahwa masyarakat internasional berbciara dengan satu suara dalam menyelenggarakan resolusi PBB itu.
Kepala PBB itu mengatakan dukungan Liga Arab tercermin dalam resolusi DK PBB itu, yang memberi otorisasi “penggunaan semua langkah perlu” guna melindungi warga sipil di Libya.
