Amerika Serikat mengatakan pertempuran hari Senin (29/8) di Suriah antara pasukan Turki dan satuan-satuan yang beraffiliasi dengan koalisi yang dipimpin Kurdi dan didukung Amerika tidak dapat diterima dan meminta kepada semua pihak agar menghentikannya.
“Kami meminta kepada semua pihak agar meletakkan senjata . . . Amerika dengan giat membantu usaha meredakan konflik dan menyatukan fokus pada ISIS, yang masih berbahaya dan merupakan ancaman yang dihadapi bersama,” kata Brett McGurk, utusan Amerika bagi koalisi melawan ISIS melalui Twitter.
“Kita ingin menegaskan bahwa kami mendapati pertempuran ini – di daerah-daerah dimana ISIS tidak berlokasi – tidak dapat diterima dan merupakan sumber keprihatinan yang mendalam,” tambahnya.
McGurk mengatakan Pentagon telah mengutuk pertempuran itu yang terjadi di sebelah selatan kota Jarabulus, Suriah, dan mengatakan pasukan Amerika tidak terlibat dalam bentrokan itu.
Militer Turki, bersama pemberontak Suriah sekutunya, sudah 6 hari berusaha menghalau pasukan Kurdi sekutu Amerika dan militant ISIS dari Jarablus, yang berbatasan dengan Turki.
Pemberontak Suriah yang didukung Turki telah merebut paling sedikit 4 desa dan satu kota dari pasukan yang dipimpin Kurdi di daerah itu, sementara ada laporan bahwa serangan udara Turki menewaskan paling sedikit 35 orang sipil. [gp]