Sejumlah pejabat Amerika Serikat dan Eropa, pada Rabu (26/4), berkunjung ke pelabuhan Izmail di Ukraina selatan. Pelabuhan tersebut memegang peranan penting dalam membawa gandum Ukraina ke dunia. Saat ini, pengiriman akan terganggu jika kesepakatan dengan Rusia untuk mengizinkan ekspor gandum dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina berakhir.
Dari Izmail, gandum dibawa dengan tongkang ke anak sungai Danube, melintasi Rumania, ke pelabuhan Constanta yang terletak di Laut Hitam untuk pengiriman selanjutnya.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Ukraina, Bridget Brink, bersama pejabat Ukraina dan Uni Eropa, serta perusahaan gandum Ukraina, mengawasi fasilitas pelabuhan dalam kunjungan tersebut. Kepada kantor berita Associated Press, mereka mengatakan sedang mencari cara untuk meningkatkan ekspor dari pelabuhan Danube.
Pasokan gandum Ukraina sangat penting bagi jutaan orang di seluruh dunia. Kunjungan pada hari Rabu itu dilakukan setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada pekan ini kembali mengancam akan keluar dari Inisiatif Gandum Laut Hitam, kesepakatan yang ditengahi PBB dan Turki pada Juli tahun lalu.
Kesepakatan itu telah membantu meredam kekhawatiran akan pasokan pangan global, terutama ke negara-negara di Afrika, Timur Tengah, dan sebagian wilayah Asia di mana kelaparan mulai melanda sebagian wilayah. Tetapi kesepakatan itu akan berakhir pada 18 Mei mendatang jika tidak diperbarui.
"Kita tidak bisa kehilangan waktu," kata Brink. Ia menambahkan, ekspor gandum juga penting bagi perekonomian Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Rabu, mengemukakan masalah inisiatif gandum dalam percakapan telepon dengan Presiden China Xi Jinping. Komunikasi tersebut merupakan kontak langsung pertama yang diketahui antara kedua pemimpin sejak perang dimulai.
China menawarkan untuk bertindak sebagai mediator antara Kyiv dan Moskow. Dalam pernyataan di situsnya, kantor Zelenskyy mengatakan ia dan Xi "telah menyatakan dukungan bersama akan perlunya penerapan yang layak dan kelanjutan" kesepakatan tersebut. [ka/jm]
Forum