Amerika Serikat memulai latihan dua minggu di Agadez, Niger, untuk memperkuat kemitraan di bidang keamanan dan melatih satuan-satuan elit kontrateroris di wilayah Sahel yang bergejolak. Latihan militer itu dimulai di tengah masih banyak pertanyaan seputar peran militer AS di kawasan itu.
Latihan militer tahunan yang diberi nama Flintlock itu dipimpin oleh ketua Kepala-kepala Staf Gabungan Amerika, melibatkan para peserta dari delapan negara Afrika dan 12 negara Barat. Latihan ini membantu mitra-mitra regional belajar bekerja sama untuk mengadakan patroli di kawasan luas, tempat beroperasi kelompok-kelompok teroris seperti al-Qaida, Ansar Dine, dan Boko Haram.
Mayor Jendral J. Mark Hicks, Komandan Operasi Khusus Afrika, mengatakan pelatihan di kawasan itu sangat penting karena kelompok-kelompok teroris hanya menguasai bagian-bagian kecil wilayah dan masih bisa dibasmi.
"Afrika penting bagi kami karena ini adalah 'tempat pencegahan' dan bukannya 'tempat operasi darurat'," kata Hicks kepada wartawan pada 5 April.
Sejak serangan Oktober tahun lalu terhadap pasukan Amerika, banyak orang mempertanyakan kehadiran militer Amerika di benua itu.
Departemen Pertahanan Amerika belum merilis laporan tentang insiden tersebut. Namun laporan The New York Times menyimpulkan bahwa "serangkaian kegagalan intelijen dan salah perhitungan strategis" menyebabkan terjadinya serangan Oktober itu, dan Pertahanan Amerika dilaporkan akan menarik pasukan dari Afrika Barat. [sp/ii]
