Pasukan Amerika, Sabtu (24/3), menewaskan "dua teroris" dalam serangan udara di Libya barat daya, sebagai bagian dari upaya untuk mencegah agar padang pasir yang luas di negara itu tidak menjadi tempat persembunyian militan.
Serangan itu menghantam pinggiran Kota Ubari dan dilakukan berkoordinasi dengan pemerintah Libya yang diakui internasional di Tripoli, Government of National Accord, kata Komando Amerika Afrika dalam pernyataan.
"Saat ini, yang kami ketahui, tidak ada warga sipil yang tewas dalam serangan ini," demikian isi pernyataan itu.
Seorang saksi mata di Ubari mengatakan melalui telepon kepada kantor berita Reuters, ledakan besar terdengar sekitar tengah hari.
Video dan foto yang beredar online menunjukkan mobil-mobil yang penuh lubang pecahan peluru di luar rumah yang rusak berat. Gambar-gambar tersebut, yang mengklaim menunjukkan akibat serangan itu, tampaknya asli.
Dalam beberapa tahun terakhir, pasukan Amerika telah sesekali melancarkan serangan udara, menarget militan di Libya. Mereka juga melancarkan serangan udara melawan ISIS di bekas kubu kelompok itu di Sirte, Libya, pada 2016, sementara pasukan setempat menggempur jihadis agar keluar dari kota tersebut.
Pada Sabtu, untuk pertama kali Amerika mengakui serangan ke Ubari, jauh di Libya selatan, sekitar 700 km selatan Tripoli, di jalan menuju perbatasan Libya dengan Aljazair. [ka/al]
