Sebuah perjanjian suaka "kerjasama" antara Amerika dan Guatemala mungkin hampir disepakati, meskipun tidak ada kerja sama antara Departemen Luar Negeri AS dan Badan Pengungsi PBB (UNHCR).
Kantor berita Reuters hari Kamis (11/7) melaporkan, Presiden Guatemala Jimmy Morales mungkin akan menandatangani "perjanjian negara ketiga yang aman" dengan Presiden Donald Trump hari Senin (15/7), ketika keduanya dijadwalkan bertemu di Washington.
Seorang pejabat Deplu AS yang mengetahui tentang diskusi yang sedang berlangsung antara pejabat AS dan Guatemala, mengatakan kepada VOA, bahwa hari Senin adalah jadwal yang direncanakan, tetapi menambahkan, "sepertinya kedua negara masih jauh dari kesepakatan."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Guatemala, Marta Larra mengatakan kepada VOA, pertemuan bilateral akan membahas "keamanan, migrasi dan ekonomi," tetapi tidak menunjukkan bahwa Guatemala siap menandatangani kesepakatan suaka tersebut. Perundingan telah berlangsung di Guatemala City, ibu kota Guatemala, sejak pertengahan Juni lalu.
Jika ditandatangani oleh kedua negara, perjanjian mengenai “negara ketiga yang aman”, akan menghambat sebagian besar pencari suaka untuk mencari perlindungan di Amerika Serikat, jika mereka melewati wilayah Guatemala sebelum memasuki Amerika. (ps/pp)