Amerika Serikat (AS), pada Rabu (30/3), mengumumkan pemberian sanksi terhadap lima warga Iran dan beberapa entitas Iran yang dikabarkan terlibat dalam program misil balistik negara tersebut.
Sanksi-sanksi tersebut khususnya menyasar Organisasi Jihad Penelitian dan Kemandirian dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC RSSJO), yang bertanggung jawab untuk penelitian dan pengembangan misil balistik, demikian menurut Departemen Keuangan AS.
Perusahaan Parchin Chemical Industries di Iran juga menjadi sasaran sanksi.
"Kami mengambil tindakan ini menyusul serangan misil Iran baru-baru ini terhadap wilayah Irbil di Irak, serta juga serangan misil oleh proksi Iran terhadap Arab Saudi dan Uni Emirat Arab,” ujar Menter Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pernyataannya.
“Serangan-serangan ini merupakan peringatan bahwa pengembangan dan proliferasi misil balistik Iran merupakan ancaman serius terhadap keamanan kawasan dan internasional.”
Brian Nelson, Wakil Menteri Keuangan AS untuk urusan terorisme dan keuangan intelijen, mengatakan bahwa langkah tersebut diambil guna mencegah Iran mengembangkan misil yang canggih.
“Sementara AS masih terus mengupayakan Iran agar kembali sepenuhnya mematuhi perundingan nuklir JCPOA (yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan penghapusan sanksi), kami tidak akan ragu-ragu untuk menyasar mereka yang mendukung program misil balistik Iran. Kami juga akan bekerja sama dengan mitra-mitra kami di kawasan untuk menuntut pertanggungjawaban Iran atas tindakannya, termasuk pelanggaran kedaulatan terhadap negara-negara tetangganya,” kata Nelson dalam sebuah pernyataan. [jm/my]