Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan teguran cepat dan keras, setelah mengetahui bahwa pemerintah Israel mengeluarkan izin bangunan untuk 181 rumah baru di Yerusalem Timur, Rabu.
"Kami sangat menentang aktivitas pemukiman," kata juru bicara John Kirby kepada wartawan, menekankan bahwa langkah tersebut "berisiko memperliat realita satu negara dan mempertanyakan komitmen Israel untuk merundingkan perdamaian dengan Palestina."
Juru bicara Israel, Brachie Sprung mengatakan, rencana di daerah Gilo pertama kali disetujui pada tahun 2012 dan persetujuan Rabu adalah untuk "rincian teknis pembagian tanah. ''
Israel merebut Tepi Barat dalam perang tahun 1967 dan kemudian menganeksasi seluruh Jerusalem, dan berkeras berhak membangun di daerah tersebut untuk menjamin keamanannya.
Warga Palestina mengklaim Jerusalem timur sebagai ibukota masa depan mereka, dan sebagian besar dunia menganggap pembangunan permukiman di sana dan di Tepi Barat ilegal atau tidak sah. [ps/al]