Amerika Serikat mengatakan kecewa dengan keputusan Uni Emirat Arab untuk menghentikan pelayanan utama telepon canggih BlackBerry. Menurut AS, Uni Emirat Arab akan memulai preseden yang berbahaya dalam membatasi kebebasan informasi.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika P.J. Crowley menyampaikan posisi pemerintah AS, yang memandang pembatasan teknis ini sebagai langkah yang salah.
Crowley menyampaikan dalam jumpa pers, Amerika Serikat sedang berusaha memperoleh informasi tambahan dari Uni Emirat Arab mengenai keprihatinan keamanannya. Tetapi, AS juga mendesak UEA agar membuka diri bagi arus bebas informasi, termasuk teknologi baru yang dapat memberdayakan rakyat.
Badan Pengawas Telekomunikasi Uni Emirat Arab (TRA) sudah memutuskan badan ini akan menghentikan surel, pelayanan internet dan instant messenger pada telepon BlackBerry mulai 11 Oktober. Larangan tersebut tidak berlaku bagi hubungan telepon dan SMS.
Menurut pihak berwenang Uni Emirat Arab, telepon canggih BlackBerry dapat mengancam keamanan nasional karena data pengguna dikelola di luar negeri. Beberapa jam setelah pengumuman Uni Emirat Arab itu, Arab Saudi mengumumkan rencananya untuk mulai menghambat pelayanan instant messenger BlackBerry bulan ini.
Telepon pintar BlackBerry merupakan produksi Research In Motion (RIM), sebuah perusahaan Kanada.