Amerika Serikat mengecam pembunuhan dua pejabat perempuan setempat yang baru-baru ini diculik oleh militan yang berafiliasi dengan kelompok ISIS di bagian timur laut Suriah.
Kedutaan Besar AS di Suriah, Kamis (28/1), mengatakan "sangat berduka mendengar kematian Seda al-Faisal al-Hermas dan Hind Latif al-Khidr."
"Kami mengecam pembunuhan mereka oleh teroris ISIS dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga mereka," kata kedutaan itu dalam sebuah cuitan.
Damaskus menghentikan operasi kedutaan itu pada 2012 setelah tindakan keras pemerintah Suriah terhadap pengunjuk rasa selama hari-hari awal perang saudara di negara itu. Meski demikian kedutaan AS di Suriah mempertahankan kontak dengan publik Suriah melalui media sosial.
Hermas dan Khidr dilaporkan diculik minggu lalu dari rumah mereka di Kota al-Dashisha, di selatan Kota Hasaka, Suriah timur laut. Saksi mata mengatakan kepada media berita setempat setidaknya delapan laki-laki yang diduga bagian dari sel ISIS, mengatur penculikan itu.
Laporan setempat mengatakan, beberapa jam setelah penculikan mereka, jasad kedua perempuan itu ditemukan dipenggal di dekat jalan utama di daerah itu. Hermas adalah ketua bersama dewan administrasi lokal di kotanya, sementara Khidr adalah anggota dewan yang sama.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS membebaskan Kota al-Dashisha dibebaskan dari ISIS pada 2017. Mazloum Abdi, komandan umum SDF, mengatakan pembunuhan itu mencerminkan serangan terhadap kebebasan perempuan dan nilai-nilai demokrasi. [my/pp]