Amerika mengatakan apapun hasil audit pemilu Afghanistan, kandidat yang kalah tetap akan memainkan peran formal dalam pemerintahan baru.
Seorang pejabat senior Amerika belum memastikan struktur pemerintah nasional bersatu Afghanistan itu, tetapi hari Senin mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada pihak yang akan diabaikan dalam proses pemerintahan.
Dalam kesepakatan yang dimediasi Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry hari Sabtu (12/7) lalu, dua kandidat presiden yang bertarung dalam pemilu Afghanistan – Abdullah Abdullah dan Ashraf Ghani – menyepakati audit yang diawasi penuh oleh PBB atas seluruh proses pemilu dan berkomitmen akan mematuhi hasil akhirnya.
Pejabat Amerika itu mengatakan kedua kandidat juga menyetujui kerangka kerja yang akan menjauhkan Afghanistan “dari jurang pergolakan” menuju ke persatuan dan stabilitas.
Suratkabat Amerika the New York Times melaporkan kerangka kerja itu, mencakup termasuk pembentukan demokrasi parlementer pada masa mendatang dengan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan dan presiden sebagai kepala negara.