Pemerintah Biden mengirim pejabat senior Biro Penyidik Federal FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri DHS ke Ibu Kota Port-au-Prince, menjawab permintaan pemerintah Haiti untuk memberikan bantuan keamanan dan penyelidikan pasca pembunuhan Presiden Jovenel Moise.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada Jumat (9/7) mengatakan pada wartawan bahwa sejumlah pejabat Amerika akan “mengkaji situasi dan bagaimana kami dapat membantu.” Ditambahkannya, “Amerika masih melakukan konsultasi erat dengan mitra-mitra internasional dan di Haiti untuk mendukung rakyat Haiti pasca pembunuhan presiden itu.”
Haiti berada dalam kekacauan sejak Moise ditembak mati di kediaman pribadinya, Rabu (7/7) dini hari. Pejabat-pejabat Haiti telah meminta bantuan Amerika untuk menjaga keamanan dan membantu penyelidikan untuk menemukan mereka yang bertanggungjawab atas pembunuhan itu.
Duta Besar Haiti Untuk Amerika Bocchit Edmond telah mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri Amerika Anthony Blinken, meminta dijatuhkannya sanksi terhadap mereka yang terlibat dalam kejahatan itu.
“Selanjutnya kami meminta pemerintahan Biden untuk menjatuhkan sanksi berdasarkan UU Magnitsky Global terhadap semua pelaku yang secara langsung bertanggungjawab atau membantu dan bersekongkol dalam eksekusi pembunuhan Presiden Moise. Kami berharap dapat bekerjasama dengan Kedutaan Besar Amerika di Port-au-Prince saat mencari kebenaran dan keadilan bagi Presiden Moise dan rakyat Haiti,” demikian petikan surat tersebut.
Psaki mengatakan Haiti tahun ini sedianya menerima bantuan bernilai 75,5 juta dolar dari Amerika, untuk menjalankan “pemerintahan yang demokratis, layanan kesehatan, pendidikan, pembangunan pertanian, penguatan kegiatan pra-pemilu, penguatan perdamaian, dan penegakan hukum.” Ditambahkannya, memperkuat “kapasitas penegakan hukum” tetap menjadi prioritas utama Amerika.
Pemerintahan Biden telah mengalokasikan sekitar lima juta dolar untuk pasukan Kepolisian Nasional Haiti PNH, yang telah menerima bantuan dari Biro Urusan Penegakan Hukum dan Narkotika Internasional di Departemen Luar Negeri Amerika. Anggaran itu akan digunakan untuk mengatasi kekerasan antar geng. Dalam beberapa tahun terakhir ini Kepolisian Haiti telah dikecam karena pelanggaran HAM, korupsi dan salah urus sumber daya.
Di bidang imigrasi, Psaki mengatakan Amerika telah memperpanjang Status Perlindungan Sementara TPS untuk warga Haiti yang saat ini tinggal di Amerika dan telah memenuhi syarat. Keputusan itu diumumkan oleh Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas bulan Mei lalu. Untuk membantu Haiti mengatasi lonjakan Covid-19 sejak bulan lalu, Psaki mengatakan Amerika berencana mengirimkan vaksin virus corona ke Haiti “paling cepat minggu depan.”
Bandara Haiti ditutup beberapa jam setelah pembunuhan presiden ketika aparat penegak hukum berupaya memotong rute pelarian para tersangka. Psaki mengatakan pengiriman vaksin akan tergantung pada status bandara. [em/ah]