Gedung Putih hari Senin (23/4) menyatakan tujuan utama dari negosiasi yang dilakukan Presiden Trump dengan Korea Utara adalah denuklirisasi.
Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan kepada para wartawan di Sayap Barat Gedung Putih bahwa “kami akan melanjutkan kampanye untuk menekan secara maksimum. Kami harus melihat langkah-langkah nyata dan konkrit menuju denuklirisasi, tapi saya tidak mau mendahului negosiasi yang akan dilakukan oleh presiden.”
Pengumuman pemimpin Korea Utara Kim Jong Un baru-baru ini yang menunda uji coba senjata nuklir dan peluncuran rudal balistik antar benua “jelas merupakan langkah menuju arah yang benar,” kata Sanders, “tapi kita ingin melihat sesuatu yang lebih dari itu untuk memulai pelonggaran sanksi-sanksi.”
Ditanya bagaimana presiden mendefinisikan denuklirisasi, Huckabee Sanders menjawab, “Ini artinya Korea Utara tidak punya atau tidak menguji coba rudal nuklir.”
Trump, hari Minggu mengatakan AS belum menyerahkan apa-apa menjelang pertemuan tingkat tinggi dengan Kim, sementara Pyongyang telah menghentikan pengembangan senjata nuklirnya.
Tetapi Trump mengakui bahwa hasil akhir dari perundingannya dengan Kim, yang mungkin terjadi pada akhir Mei atau awal Juni, belum jelas. Pyongyang belum setuju untuk melucuti program nuklirnya dan, terlepas dari klaim Trump, belum setuju untuk denuklirisasi semenanjung Korea secara permanen.
Korea Selatan telah mengatakan bahwa Korea Utara telah menyatakan tertarik untuk melepaskan senjata nuklirnya.
“Kami masih jauh dari kesimpulan mengenai Korea Utara, mungkin isu ini akan bisa diatasi, dan mungkin juga mereka tidak bersedia — hanya waktu yang bisa menjawabnya,” kata Trump, “Tapi pekerjaan yang saya lakukan sekarang seharusnya sudah dilakukan sejak dulu.”
Sebelum pertemuan puncak dengan Trump, yang lokasi maupun tanggalnya belum ditentukan, Kim hari Jumat akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di sebuah desa perbatasan Korea.
Korea Selatan hari Senin (23/4) menghentikan siaran pesan-pesan propaganda dan musik pop ke seberang perbatasan. Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan dalam pernyataan pihaknya berharap langkah itu akan menyumbang pada penciptaan perdamaian antara kedua negara.
Baik Korea Selatan maupun AS tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Korea Utara.
Keadaan perang secara teknis masih berlangsung di semenanjung itu. Perang Korea secara aktif berlangsung selama 37 bulan dan berakhir dengan gencatan senjata tahun 1953. Korea Selatan tidak termasuk pihak yang menandatanganinya.
Pemerintahan Moon mengatakan Seoul berharap akan bisa mengatasi kebuntuan yang sudah berlangsung selama 65 tahun itu.
“Penandatanganan piagam perdagangan harus diupayakan setelah perang dinyatakan berakhir,” kata Moon hari Kamis kepada media. [vm/jm]