Langkah pemerintah AS tersebut akan diikuti dengan membekukan setiap properti atau aset-aset yang dimiliki kelompok Ansar al-Dine yang mungkin atau di bawah yurisdiksi Amerika, serta melarang warga Amerika mengadakan transaksi dengan kelompok itu.
Departemen Luar Negeri hari Kamis mengatakan sejak pembentukannya akhir tahun 2011, Ansar Dine telah mendapat dukungan dari al-Qaida di Magribi Islam (AQIM) dan terus mengadakan kontak erat dengan kelompok teroris itu.
Ansar Dine merupakan salah satu kelompok militan yang merebut Mali utara tahun lalu dan memberlakukan hukum Islam yang ketat pada penduduk disana. Pasukan pemerintah Perancis dan Mali telah merebut kembali kawasan itu meskipun pertempuran periodik terus berlangsung.
Dalam berita terkait, Perancis menyatakan sekitar 10 pejuang Islamis tewas hari Kamis sementara pasukan Perancis dan Mali menghalau serangan terhadap kota Timbuktu di Mali Utara.
Seorang jurubicara militer Perancis, Thierry Burkhard, mengatakan di Paris bahwa dua tentara Mali luka ringan dalam pertempuran semalam.
Penduduk Timbuktu menyatakan mendengar baku tembak selama beberapa jam dan melihat pesawat-pesawat Perancis terbang di kawasan tersebut. Mereka mengatakan pertempuran berakhir pada pagi hari.
Bentrokan itu menyusul serangan bom bunuh diri di sebuah pos pemeriksaan militer Mali di dekat bandara Timbuktu, Rabu malam. Pelaku dan seorang tentara Mali tewas, dan paling sedikit dua tentara lainnya luka-luka.
Ini merupakan serangan bunuh diri pertama di Timbuktu sejak ofensif yang dipimpin Perancis menyingkirkan militan Islamis keluar dari kubu pertahanan mereka di Mali Utara pada Januari lalu.
Hari Rabu, Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan operasi-operasi militer di Mali memasuki tahap akhir.
Para analis khawatir kelompok militan yang terkait al-Qaida itu akan kembali ke kota-kota di Mali Utara setelah Perancis menarik 4.000 tentaranya keluar dari kawasan tersebut.
Departemen Luar Negeri hari Kamis mengatakan sejak pembentukannya akhir tahun 2011, Ansar Dine telah mendapat dukungan dari al-Qaida di Magribi Islam (AQIM) dan terus mengadakan kontak erat dengan kelompok teroris itu.
Ansar Dine merupakan salah satu kelompok militan yang merebut Mali utara tahun lalu dan memberlakukan hukum Islam yang ketat pada penduduk disana. Pasukan pemerintah Perancis dan Mali telah merebut kembali kawasan itu meskipun pertempuran periodik terus berlangsung.
Dalam berita terkait, Perancis menyatakan sekitar 10 pejuang Islamis tewas hari Kamis sementara pasukan Perancis dan Mali menghalau serangan terhadap kota Timbuktu di Mali Utara.
Seorang jurubicara militer Perancis, Thierry Burkhard, mengatakan di Paris bahwa dua tentara Mali luka ringan dalam pertempuran semalam.
Penduduk Timbuktu menyatakan mendengar baku tembak selama beberapa jam dan melihat pesawat-pesawat Perancis terbang di kawasan tersebut. Mereka mengatakan pertempuran berakhir pada pagi hari.
Bentrokan itu menyusul serangan bom bunuh diri di sebuah pos pemeriksaan militer Mali di dekat bandara Timbuktu, Rabu malam. Pelaku dan seorang tentara Mali tewas, dan paling sedikit dua tentara lainnya luka-luka.
Ini merupakan serangan bunuh diri pertama di Timbuktu sejak ofensif yang dipimpin Perancis menyingkirkan militan Islamis keluar dari kubu pertahanan mereka di Mali Utara pada Januari lalu.
Hari Rabu, Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan operasi-operasi militer di Mali memasuki tahap akhir.
Para analis khawatir kelompok militan yang terkait al-Qaida itu akan kembali ke kota-kota di Mali Utara setelah Perancis menarik 4.000 tentaranya keluar dari kawasan tersebut.