Amerika Serikat telah menyatakan sebuah kelompok pemberontak Suriah sebagai organisasi teroris, sementara negara-negara Barat berusaha untuk memperoleh dukungan internasional bagi koalisi oposisi baru Suriah.
Amerika Serikat menyatakan sebuah kelompok Jihadis Suriah sebagai organisasi teroris, sementara negara-negara Barat berkumpul di Maroko untuk menggalang dukungan internasional bagi koalisi oposisi baru Suriah.
Departemen Luar Negeri Amerika menetapkan Jabhat al-Nusra sebagai kelompok teror hari Selasa, dengan menyatakannya sebagai nama lain al-Qaida di Irak selagi kelompok itu berupaya menyusup dalam konflik Suriah.
Departemen Keuangan Amerika menetapkan sanksi-sanksi bagi dua pemimpin senior al-Nusra yang mewakili al-Qaida di Irak. Departemen itu juga mengumumkan sanksi-sanksi terhadap dua kelompok milisi bersenjata yang mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Wakil Menteri Luar Negeri bidang terorisme dan intelijen keuangan, David Cohen, mengatakan, Amerika akan menarget milisi-milisi pro-Assad seperti halnya lembaga itu menarget para teroris yang menyamar sebagai kelompok oposisi yang sah.
Dalam keterangan hari Senin, jurubicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland mengatakan Amerika telah memiliki keprihatinan tentang Jabhat al-Nusra sebagai lebih dari fron bagi kelompok teror itu, yang operasinya telah tumpah ke negara tetangga Suriah. Menyebut sebuah organisasi sebagai organisasi teror berarti juga melarang warga Amerika melakukan bisnis dengan organisasi tersebut.
Jabhat al-Nusra telah mengklaim bertanggung-jawab atas sejumlah pemboman bunuh diri di Suriah.
Para pejabat dari negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat akan berkumpul hari Rabu di Maroko untuk mengadakan pertemuan Sahabat Suriah yang bertujuan untuk mendukung pemberontak yang menentang Presiden Bashar al-Assad.
Amerika Serikat menyatakan sebuah kelompok Jihadis Suriah sebagai organisasi teroris, sementara negara-negara Barat berkumpul di Maroko untuk menggalang dukungan internasional bagi koalisi oposisi baru Suriah.
Departemen Luar Negeri Amerika menetapkan Jabhat al-Nusra sebagai kelompok teror hari Selasa, dengan menyatakannya sebagai nama lain al-Qaida di Irak selagi kelompok itu berupaya menyusup dalam konflik Suriah.
Departemen Keuangan Amerika menetapkan sanksi-sanksi bagi dua pemimpin senior al-Nusra yang mewakili al-Qaida di Irak. Departemen itu juga mengumumkan sanksi-sanksi terhadap dua kelompok milisi bersenjata yang mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Wakil Menteri Luar Negeri bidang terorisme dan intelijen keuangan, David Cohen, mengatakan, Amerika akan menarget milisi-milisi pro-Assad seperti halnya lembaga itu menarget para teroris yang menyamar sebagai kelompok oposisi yang sah.
Dalam keterangan hari Senin, jurubicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland mengatakan Amerika telah memiliki keprihatinan tentang Jabhat al-Nusra sebagai lebih dari fron bagi kelompok teror itu, yang operasinya telah tumpah ke negara tetangga Suriah. Menyebut sebuah organisasi sebagai organisasi teror berarti juga melarang warga Amerika melakukan bisnis dengan organisasi tersebut.
Jabhat al-Nusra telah mengklaim bertanggung-jawab atas sejumlah pemboman bunuh diri di Suriah.
Para pejabat dari negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat akan berkumpul hari Rabu di Maroko untuk mengadakan pertemuan Sahabat Suriah yang bertujuan untuk mendukung pemberontak yang menentang Presiden Bashar al-Assad.