Wakil Presiden Amerika Kamala Harris hari Selasa (8/6) melangsungkan pertemuan dengan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador di Mexico City, dalam upaya berkelanjutan untuk mencegah gelombang migran ke perbatasan barat daya Amerika, dengan cara memperkuat kondisi perekonomian di negara-negara Amerika Tengah.
Harris dan Lopez Obrador menyaksikan penandatanganan “nota kesepahaman” untuk membangun kemitraan strategis lewat kerja sama program pembangunan di negara-negara Northern Triangle – atau Segitiga Utara – yaitu Guatemala, El Salvador dan Honduras. Dalam beberapa bulan terakhir ini puluhan ribu warga negara-negara itu telah meninggalkan rumah mereka dan melakukan perjalanan berbahaya melalui Meksiko untuk mencoba masuk ke Amerika. April lalu jumlah migran itu mencapai lebih dari 178.000 orang, dan hampir separuhnya berasal dari Amerika Tengah.
Ketika mengunjungi Guatemala hari Senin (7/6), Harris – dalam perjalanan pertama ke luar negeri sebagai wakil presiden – menyampaikan pesan blak-blakan kepada para migran Amerika Latin, yaitu : “jangan datang.” Ia mengatakan Amerika “tidak takut” untuk menegakkan undang-undang imigrasi dan menghentikan masuknya orang-orang di perbatasan. Tetapi sejauh ini Presiden Joe Biden – berbeda dengan pendahulunya mantan presiden Donald Trump – mengizinkan anak-anak migran tanpa pendamping untuk tinggal di Amerika.
Menanggapi pertanyaan wartawan soal apakah Meksiko bersedia meningkatkan penegakan hukum imigrasinya, Presiden Lopez Obrador mengatakan ia dan Harris “akan membahas masalah itu, tetapi akan selalu melihat akar masalah fundamental” melonjaknya migran ini.
Setelah bertemu Lopez Obrador, Harris melangsungkan pembicaraan dengan sejumlah pengusaha perempuan. Ia juga menyelenggarakan pertemuan meja bundar dengan para pekerja.
Urgensi Kolaborasi AS-Meksiko
Menjelang pertemuan hari Selasa itu, Utusan Khusus Amerika Untuk Segitiga Utara Ricardo Zuniga mengatakan kepada wartawan bahwa Amerika dan Meksiko “sebelumnya tidak pernah mencapai tingkat kerjasama seperti ini di Amerika Tengah.” Ditambahkannya, “yang utama adalah sangat penting menunjukkan bahwa Amerika dan Meksiko berkolaborasi dan berupaya memulihkan kondisi di negara-negara tetangga kita di Amerika Tengah.”
“Kita (Amerika dan Meksiko) sama-sama menjadi tujuan migrasi dari Amerika Tengah, dan kita sama-sama memiliki isu yang sama yaitu berupaya memastikan jalur yang sah untuk migrasi dan pekerja temporer.”
Sebelumnya Harris melangsungkan pembicaraan serupa di Guatemala, di mana ia menegaskan “kekuatan harapan” dalam upaya baru untuk memberantas korupsi. “Saya berada di sini karena akar masalahnya menjadi prioritas utama saya, dalam arti untuk menangani isu ini, dan kita harus menanganinya, baik dalam soal kemiskinan, kelaparan, dampak badai dan kondisi iklim ekstrem yang kita lihat dalam masa pandemi ini,” ujarnya kepada wartawan.
Lawatan Harris ini sarat implikasi politik karena Partai Repubik menyalahkan Biden dan Harris atas lonjakan migran yang berupaya menyebrang ke perbatasan barat daya Amerika dari Meksiko. [em/lt]