Tautan-tautan Akses

AS, NATO Tolak Tuntutan Rusia Terkait Perluasan Pakta Pertahanan


Menlu AS Antony Blinken (kiri) dan Sekjen NATO Jens Stoltenberg bertepuk tangan saat mereka memberikan konferensi pers selama pertemuan para menteri luar negeri NATO di Riga, Latvia pada 30 November 2021. (Foto: AFP)
Menlu AS Antony Blinken (kiri) dan Sekjen NATO Jens Stoltenberg bertepuk tangan saat mereka memberikan konferensi pers selama pertemuan para menteri luar negeri NATO di Riga, Latvia pada 30 November 2021. (Foto: AFP)

Amerika Serikat (AS) dan NATO, Jumat (7/1), dengan suara bulat menolak tuntutan Rusia agar aliansi pertahanan itu tidak menerima anggota baru di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina, yang ingin bergabung dengan aliansi tersebut.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Rusia tidak menentukan izin negara yang dapat bergabung dengan blok tersebut. Mereka memperingatkan Rusia akan menghadapi "kekuatan penuh" NATO jika intervensi militer lebih lanjut di Ukraina.

Komentar itu bersamaan dengan penolakan total terhadap bagian penting tuntutan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait peredaan ketegangan dengan Ukraina. Putin ingin NATO menghentikan rencana keanggotaan untuk semua negara, termasuk Ukraina. Bekas republik Soviet itu tidak mungkin bergabung dengan aliansi di masa mendatang, namun negara-negara NATO tidak akan mengesampingkannya.

Blinken dan Stoltenberg secara terpisah berbicara setelah pertemuan luar biasa secara virtual dengan para menteri luar negeri NATO. Pertemuan Dewan Atlantik Utara itu yang pertama dari serangkaian pembicaraan tingkat tinggi selama minggu depan yang bertujuan meredakan ketegangan.

"Kami siap untuk menanggapi agresi secara paksa Rusia lebih lanjut, namun solusi diplomatik masih memungkinkan bahkan jika Rusia menginginkannya," kata Blinken kepada sejumlah wartawan di Washington. Ia dengan tegas menolak klaim Rusia bahwa NATO telah berjanji untuk tidak melakukan ekspansi ke timur menyusul pengakuan beberapa negara satelit bekas Soviet setelah berakhirnya Perang Dingin.

NATO tidak pernah berjanji untuk tidak menerima anggota baru, kata Blinken, menuduh Putin mengajukan argumen untuk mengalihkan perhatian dari gerakan militer Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina.

"Mereka ingin menarik kita ke dalam perdebatan tentang NATO daripada fokus pada masalah yang dihadapi, yaitu agresi Rusia terhadap Ukraina. Kami tidak akan mudah dialihkan dari masalah itu," kata Blinken.

Sebelumnya di Brussel, Stoltenberg membuat pernyataan serupa ketika negara-negara sekutu bersiap untuk melakukan serangkaian kontak diplomatik mendadak yang akan dimulai antara delegasi AS dan Rusia di Jenewa, Swiss pada hari Senin (10/1), dilanjutkan dengan pertemuan Dewan NATO-Rusia serta pertemuan Pan-Eropa dengan Rusia pada hari Rabu (12/1) dan Kamis (13/1). [mg/pp]

XS
SM
MD
LG