Tautan-tautan Akses

AS, Negara-Negara Afrika Berpacu untuk Perpanjang Gencatan Senjata


Kendaraan yang terbakar terlihat di Khartoum, Sudan 26 April 2023. (REUTERS/El-Tayeb Siddig)
Kendaraan yang terbakar terlihat di Khartoum, Sudan 26 April 2023. (REUTERS/El-Tayeb Siddig)

AS dan negara-negara Afrika hari Kamis (27/4) berpacu untuk mengamankan perpanjangan gencatan senjata di Sudan. Militer Sudan telah memberikan persetujuan awal bagi proposal dari negara-negara Afrika yang menyerukan pembicaraan meskipun pertempuran berlanjut.

Ratusan orang tewas dalam konflik selama hampir dua pekan ini antara militer dan pasukan paramiliter rivalnya, Pasukan Dukungan Cepat (RSF). Kedua pihak terlibat dalam perebutan kekuasaan yang mengancam akan menggoyahkan kestabilan di wilayah yang lebih luas.

Sebuah pernyataan RSF menuduh militer menyerang pasukannya pada hari Kamis dan menyebarkan “rumor palsu,” tanpa menyebut-nyebut proposal yang menurut militer berasal dari blok regional Afrika, Otoritas Pembangunan Antarpemerintah (IGAD).

Suara tembakan terdengar hari Kamis di kawasan Khartoum, kata seorang warga kepada Reuters.

Perjanjian gencatan senjata tiga hari sekarang ini meredakan pertempuran, bukan menghentikannya sama sekali, namun akan berakhir pada Kamis tengah malam. Banyak warga negara asing masih terperangkap di negara itu meskipun telah berlangsung eksodus dalam beberapa hari ini.

Militer pada Rabu larut malam mengatakan bahwa pemimpinnya, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, telah memberi persetujuan awal atas rencana memperpanjang gencatan senjata selama 72 jam lagi dan untuk mengirimkan utusan militer ke ibu kota Sudan Selatan, Juba, guna melakukan pembicaraan.

Militer mengatakan para presiden dari Sudan Selatan, Kenya dan Djibouti menyusun proposal yang mencakup perpanjangan gencatan senjata dan pembicaraan antara kedua kekuatan itu.

“Burhan berterima kasih kepada IGAD dan menyatakan persetujuan awal terhadap itu,” kata pernyataan militer.

Reuters tidak dapat segera menjangkau juru bicara IGAD untuk meminta komentar.

Sementara itu Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan hari Rabu yang mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat membahas kerja sama untuk menciptakan pengakhiran pertempuran yang berkelanjutan.

Sedikitnya 512 orang telah tewas dan hampir 4.200 orang terluka sejak pertempuran dimulai pada 15 April lalu. [uh/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG