Departemen Luar Negeri mengatakan Amerika tidak berharap terobosan "awal atau segera" dalam pembicaraan tidak langsung mengenai batas nuklir Iran yang dimulai besok di Wina, Austria.
"Kami sepenuhnya memperkirakan pembicaraan ini akan sulit. Kami percaya bahwa diskusi dengan mitra kami ini dan pada gilirannya mitra kami dengan Iran adalah langkah maju yang sehat," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.
Israel, Arab Saudi, dan sekutu serta mitra strategis Amerika lainnya selalu waspada terhadap kemungkinan saingan utama mereka, Iran, memperoleh senjata nuklir, membiarkan ketegangan di wilayah di mana militer Amerika hadir dan sering melakukan intervensi.
Pengayaan uranium oleh Iran dipandang meningkatkan tekanan agar Amerika kembali ke kesepakatan nuklir dan mencabut sanksi yang diterapkan pemerintahan Trump, termasuk langkah-langkah perbankan untuk memutus negara itu dari sistem keuangan internasional.
Kesepakatan dimulainya pembicaraan tidak langsung datang setelah Uni Eropa membantu menengahi pertemuan virtual para pejabat dari Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia dan Iran, yang tetap dalam pakta, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama.
Amerika, seperti Iran, mengatakan tidak mengharapkan adanya pembicaraan langsung antara kedua negara sekarang. Namun, Price mengatakan, Amerika tetap terbuka untuk ide itu. [ka/jm]