Tautan-tautan Akses

AS Perluas Ketersediaan Pil Anti-Virus COVID-19


Pil Paxlovid untuk pengobatan anti-virus COVID-19 yang diproduksi oleh Pfizer (foto: dok).
Pil Paxlovid untuk pengobatan anti-virus COVID-19 yang diproduksi oleh Pfizer (foto: dok).

Pemerintahan Biden mengambil langkah-langkah untuk memperluas ketersediaan pengobatan anti-virus COVID-19 Paxlovid yang menyelamatkan jiwa, seiring upaya meyakinkan dokter bahwa ada cukup pasokan untuk orang-orang yang berisiko tinggi sakit parah atau meninggal akibat virus tersebut.

Paxlovid, yang diproduksi Pfizer, pertama kali disetujui Desember lalu. Pasokan obat ini awalnya sangat terbatas, tetapi karena kasus COVID-19 di seluruh Amerika beranjak turun dan produksi pil ini meningkat, maka kini obat tersebut jauh berlimpah. Gedung Putih kini bergerak untuk meningkatkan kesadaran akan pil itu dan mengambil langkah-langkah agar obat itu dapat lebih mudah diakses.

Gedung Putih hari Selasa (26/4) mengatakan sedang meningkatkan penjangkauan ke dokter, memberitahu para dokter bahwa mereka tidak boleh berpikir dua kali untuk meresepkan Paxlovid kepada pasien yang memenuhi syarat. Juga bahwa obat itu kini akan didistribusikan langsung ke apotek, selain salutran distribusi yang dijalankan oleh pemerintah negara bagian. Hal ini diharapkan akan meningkatkan jumlah lokasi apotek yang menyediakan Paxlovid dari 20.000 apotek menjadi lebih dari 30.000 minggu depan, dan akhirnya menjadi 40.000 lokasi.

Pemerintah percaya saluran farmasi yang digunakan untuk meningkatkan ketersediaan vaksin Covid-19 lebih dari setahun lalu itu juga akan membuat pil anti-virus lebih tersedia bagi orang-orang.

Paxlovid, bila diberikan dalam waktu lima hari setelah gejala muncul, terbukti mengurangi rawat inap hingga 90% dan menekan angka kematian pasien yang paling mungkin terkena penyakit parah. Sekarang ini sekitar 350 orang Amerika meninggal setiap hari karena COVID-19, turun dari 2.600 orang pada masa puncak gelombang omicron awal tahun ini.

Amerika telah memesan pasokan pil yang cukup bagi 20 juta orang, yang diperkirakan akan bertahan selama beberapa bulan. Pemerintah telah mengingatkan bahwa pengiriman berikutnya sangat bergantung pada persetujuan Kongres untuk pendanaan tambahan penanganan COVID-19. [em/jm]

XS
SM
MD
LG