Tautan-tautan Akses

AS Pertimbangkan Sanksi Tambahan terhadap Rusia


Kuburan dari para warga sipil yang tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina tampak di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina, pada 18 April 2022. (Foto: Reuters/Alexander Ermochenko)
Kuburan dari para warga sipil yang tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina tampak di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina, pada 18 April 2022. (Foto: Reuters/Alexander Ermochenko)

Gedung Putih mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap Rusia, karena sanksi yang berlaku kini mulai menekan ekonomi Rusia sebagaimana yang diinginkan oleh pemerintahan Biden.

Berbicara pada dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Senin (18/4), Juru bicara Jen Psaki mengatakan "Anda melihat kami terus memperluas target sanksi kami dan terus mengambil langkah-langkah untuk lebih memperketat sanksi kami sehingga mencegah upaya menghindar yang dapat dilakukan Rusia."

Ia mengatakan putaran awal sanksi sudah berdampak pada "sektor nyata" ekonomi Rusia dan menambahkan bahwa Gedung Putih berharap dapat "memberlakukan lebih banyak sanksi dalam beberapa hari mendatang."

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki berbicara dalam konferensi pers di Gedung Putih, Washington, pada 18 April 2022. (Foto: AP/Susan Walsh)
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki berbicara dalam konferensi pers di Gedung Putih, Washington, pada 18 April 2022. (Foto: AP/Susan Walsh)

Psaki juga membalas kritik dari Pemimpin Minoritas di DPR Amerika Serikat, Kevin McCarthy, yang mengatakan Rusia mungkin tidak akan menyerang Ukraina jika Presiden Joe Biden mengirim senjata lebih awal, dan Psaki menggarisbawahi bahwa AS "mengirim sejumlah besar bantuan keamanan ke Ukraina semasa tahun pertama Biden menjabat, lebih cepat daripada presiden lain dalam sejarah."

Psaki mengatakan, dukungan yang digabungkan dengan intelijen militer langsung yang diberikan AS kepada Ukraina "berbeda dari pendahulu kami, yang menahan ratusan juta dolar bantuan militer yang diperuntukkan Ukraina."

Ditanya apakah Biden berencana mengunjungi Ukraina, seperti yang diminta Presiden Volodymyr Zelenskyy, Psaki mengatakan "tidak ada rencana" untuk melakukan itu, tetapi menambahkan meskipun ada, "kami tidak akan menguraikan dari sini atau dari manapun karena alasan keamanan, jadi kami tidak memiliki rincian apapun untuk disajikan". [ps/jm]

XS
SM
MD
LG