Departemen Pertahanan AS telah mengumumkan pemindahan sembilan warga Yaman dari penjara militer AS di Teluk Guantanamo, Kuba – dorongan terakhir oleh pemerintahan Barack Obama untuk menutup fasilitas yang kontroversial itu meskipun mendapat tentangan kuat dari Kongres yang didominasi partai Republik.
Pemindahan narapidana itu ke Arab Saudi, yang diumumkan Sabtu (16/4) lewat pernyataan tertulis, dilakukan hanya beberapa minggu setelah Presiden Obama mengumumkan rencana untuk mempercepat penutupan penjara itu sebelum dia mengakhiri jabatannya Januari 2017.
Pemindahan itu dilakukan setelah perundingan panjang dengan para pejabat Saudi, yang akhirnya setuju untuk menerima para narapidana itu sementara Yaman mulai terjerumus dalam perang saudara sejak tahun 2014.
Pemindahan hari Sabtu itu turut melibatkan Tariq Ba Odah, seorang narapidana yang melakukan aksi mogok makan sehingga militer AS melakukan pemberian makan secara paksa pada tahun 2007.
Pada puncaknya, Guantanamo menampung sebanyak 780 narapidana. Dengan pemindahan terbaru itu, Pentagon mengatakan jumlah narapidananya kini menjadi 80. Mereka termasuk 26 tahanan yang telah dinyatakan memenuhi syarat untuk dibebaskan dalam beberapa bulan mendatang oleh satgas antar badan pemerintah AS.
Obama berupaya untuk mewujudkan janji kampanyenya tahun 2008 untuk menurup fasilitas itu – janji yang mendapat tentangan kuat dari partai Republik baik di dalam maupun luar pemerintah.
Para kandidat presiden AS dari partai Republik telah berjanji untuk menjebloskan lebih banyak tersangka teroris ke fasilitas itu daripada menutupnya. [vm]
