Tautan-tautan Akses

AS, Qatar, Mesir Kaji Respons Hamas Terhadap Proposal Gencatan Senjata di Gaza


Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken,menghadiri pertemuan puncak yang membahas bantuan kemanusiaan untuk Gaza di Laut Mati, Yordania, Selasa, 11 Juni 2024. (Foto: Alaa Al Sukhni/Pool Photo via AP)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken,menghadiri pertemuan puncak yang membahas bantuan kemanusiaan untuk Gaza di Laut Mati, Yordania, Selasa, 11 Juni 2024. (Foto: Alaa Al Sukhni/Pool Photo via AP)

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, Rabu (12/6), bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani sewaktu para pejabat AS, Qatar dan Mesir mengevaluasi tanggapan Hamas terhadap proposal gencatan senjata beberapa tahap di Gaza.

John Kirby, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, mengatakan kepada wartawan bahwa Hamas menyampaikan tanggapannya kepada Qatar dan Mesir pada Selasa (11/6), dan AS berasumsi tanggapan itu memuat persetujuan pemimpin tertinggi Hamas di Gaza, Yahya Sinwar.

Kirby menolak memberi lebih banyak rincian, seraya menyebut risiko mengganggu proses perdamaian.

“Ada banyak hal terjadi di sini, banyak hal dipertaruhkan, dan yang paling penting – faktanya, bahkan yang paling penting – adalah nyawa para sandera dan keluarga mereka,” kata Kirby. “Kita perlu sangat, sangat berhati-hati mengenai apa yang kita katakan dan bagaimana kita menyampaikannya.”

Menurut Hamas dan kelompok militan yang lebih kecil, Jihad Islam, mereka siap untuk “menanggapi secara positif untuk mencapai kesepakatan,” yang memprioritaskan “penghentian total” perang.

“Tanggapan Hamas menegaskan kembali sikap kelompok ini bahwa setiap perjanjian harus mengakhiri agresi Zionis terhadap rakyat kami, mengeluarkan pasukan Israel, membangun kembali Gaza dan mencapai kesepakatan pertukaran tahanan yang serius,” kata seorang pejabat Hamas.

Presiden AS Joe Biden mempublikasikan perincian proposal gencatan senjata, sementara ia dan para pejabat AS lainnya berulang kali menekankan bahwa itu adalah proposal Israel. Blinken, Selasa, mengatakan bahwa PM Israel Benjamin Netanyahu mengukuhkan komitmennya terhadap kesepakatan itu.

Masih ada beberapa poin yang berpotensi diperselisihkan, di antaranya tuntutan Hamas agar Israel menarik pasukannya dari Gaza, dan pernyataan komitmen Israel terhadap tujuannya mengalahkan Hamas dan memastikan kelompok militan itu tidak dapat lagi melancarkan serangan apa pun terhadap Israel pada masa mendatang.

Pada tahap awal, proposal gencatan senjata tiga tahap itu menyerukan penghentian pertempuran, pembebasan beberapa sandera dari Gaza, pembebasan beberapa orang Palestina yang ditahan Israel, peningkatan bantuan kemanusiaan bagi orang-orang Palestina, penarikan pasukan Israel dari daerah-daerah hunian di Gaza, dan kembalinya warga sipil Palestina ke rumah-rumah dan lingkungan mereka.

Tahap kedua menginginkan penghentian permusuhan secara permanen sebagai imbalan atas pembebasan seluruh sandera di Gaza dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Tahap terakhir mencakup rencana rekonstruksi selama bertahun-tahun untuk Jalur Gaza, yang sebagian besar hancur oleh bombardemen Israel selama delapan bulan ini. Pada tahap ini juga akan diatur pemulangan jasad sandera yang masih berada di Gaza. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG