Pejabat kesehatan AS telah merekrut peraih penghargaan basket Hall of Fame, Dikembe Mutombo untuk membantu memerangi wabah Ebola di negara asalnya, Kongo.
Salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah ini telah menewaskan sekitar 1.500 orang dan menginfeksi 2.200 lainnya sejak Agustus.
"Saya berbicara hari ini karena saya sangat peduli dengan negara kita, dan saya perlu bantuan Anda untuk menghentikan wabah Ebola di bagian utara negara ini. Ebola adalah nyata. Perebakan saat ini adalah yang terbesar di negara ini," kata Mutombo dalam video yang diposting oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada situs webnya.
https://www.cdc.gov/vhf/ebola/outbreaks/drc/Dikembe-Mutombo-Ebola-PSA.html
Mutombo merekam pesan radio dan video di Kiswahili, Lingala dan Perancis yang dirancang untuk mendesak penduduk di daerah-daerah wabah agar mengambil tindakan pencegahan dan mendapatkan perawatan. Para pejabat berusaha agar stasiun-stasiun radio dan TV di Kongo mengudarakan pesan-pesan tersebut.
Mutombo mengatakan kepada Associated Press bahwa ia memahami mengapa ada ketidakpercayaan terhadap pejabat kesehatan di daerah tersebut. "Orang yang tampak berbeda dan tidak berpandangan sama, bukan dari desa kita tapi dari tempat lain, menelusuri desa kita dengan truk putih yang bagus dan memberi tahu ... 'Suntikkan bahan kimia ini ke tubuh Anda untuk melindungi Anda dari virus mematikan ini. ' Di sanalah letak perlawanan. Di sinilah kita mengalami konflik,'' katanya.
Tetapi karena ia berasal dari Kongo, katanya, ia akan bisa lebih dipercaya. "Saya yakin, sebagai putra Kongo, suara saya bisa didengar. Karena semua orang di negara ini mengetahui komitmen saya terhadap kemanusiaan dan kesehatan."
Mutombo pindah ke AS pada 1980-an untuk kuliah kedokteran tetapi segera menjadi bintang tim bola basket Universitas Georgetown. Ia kemudian menjadi salah satu pemain defensif terbesar dalam sejarah NBA dan dikenal karena karya filantropisnya di tanah kelahirannya.
Pejabat kesehatan AS memutuskan untuk meminta bantuan Mutombo setelah Departemen Luar Negeri AS tahun lalu memerintahkan spesialis penyakit CDC untuk meninggalkan daerah wabah karena masalah keamanan.
Dalam video itu, Mutombo merekomendasikan mencari perawatan, menjauh dari yang terinfeksi, mengikuti prosedur penguburan yang aman dan menerima vaksin jika ditawarkan. [my/pp]