Amerika Serikat dan tiga sekutu utama di Eropa -- Inggris, Perancis, dan Jerman -- mengatakan mereka ingin menghilangkan kebingungan tentang investasi di Iran dan hubungan bisnis macam apa yang diperbolehkan setelah dicapai kesepakatan nuklir.
"Kami menganjurkan perusahaan-perusahaan untuk meghubungi pemerintah-pemerintah kami untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masih ada, daripada melewatkan kesempatan karena salah mengerti atau kurangnya informasi," kata Departemen Luar Negeri Amerika, Kamis (19/5).
Amerika dan Uni Eropa mencabut sebagian besar sanksi terhadap Iran pada bulan Januari setelah Teheran setuju untuk mengekang program nuklirnya.
Tetapi beberapa sanksi tetap berlaku, termasuk yang terkait dengan hak asasi manusia dan isu-isu terorisme.
Beberapa perusahaan masih bingung atas apa yang diizinkan dan tidak, sehingga mereka masih menahan investasi dan perdagangan dengan Iran.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan siap untuk memberikan bimbingan dan penjelasan dengan cepat.
"Adalah bagi kepentingan kita dan kepentingan masyarakat internasional untuk menjamin bahwa JCPOA – Joint Comprehensive Plan of Action, nama resmi dari kesepakatan nuklir, bekerja untuk semua peserta, termasuk dengan memberikan manfaat kepada rakyat Iran."
Amerika mengatakan hal ini termasuk membuka kembali bank-bank dan bisnis Eropa di Iran.
Tapi Presiden AS Barack Obama mengatakan bulan lalu bahwa Iran masih harus berbuat lebih banyak untuk membuktikan kepada perusahaan-perusahaan global bahwa Iran adalah tempat yang aman untuk melakukan bisnis.
Obama mengatakan ketika Iran menguji coba rudal balistik yang dibubuhi tulisan yang menyerukan penghancuran Israel, sektor bisnis menjadi gelisah. [sp]