Sebuah grup Facebook yang terdiri dari ribuan anggota marinir Amerika dan mantan anggota marinir telah saling berbagi foto-foto perempuan telanjang, termasuk foto-foto perempuan anggota marinir sendiri, sehingga militer Amerika memutuskan untuk menyelidiki hal tersebut.
Komandan Korps Marinir Amerika, Jenderal Robert Neller mengatakan kepada wartawan hari Jumat (10/3), apabila ada anggota marinir perempuan yang terkena tindakan semena-mena atau di-bully oleh anggota lainnya dengan memasang foto-foto tanpa busana mereka (dalam laman Facebook), maka ini adalah pelanggaran peraturan, karena marinir tugasnya melindungi bangsa dan negara Amerika.
“Tidak ada untungnya menghina sesama rekan marinir dalam bentuk atau cara apapun,” kata Jenderal Neller.
Neller menambahkan, kurang dari 10 korban yang mau menceritakan kisah mereka, tapi bukti-bukti yang dikumpulkan wartawan menunjukkan sedikitnya ada 30 anggota marinir perempuan yang telah di-bully seperti itu.
Para pejabat marinir mengatakan mereka diberi tahu tentang adanya foto-foto telanjang yang dimuat dalam laman Facebook itu, yang disebut sebagai laman “Marinir Bersatu”, pada tanggal 30 Januari.
Tanggal 1 Februari lalu Korps Marinir menutup laman itu, tapi kemudian menemukan foto-foto telanjang anggota marinir perempuan lainnya yang disimpan dalam Google Drive.
Menurut Jenderal Neller, penyelidikan sedang dilakukan oleh Dinas Penyelidikan Kriminal Angkatan Laut AS. [ps/ii]