FBI mengatakan sedang menyelidiki mengapa situs-situs FBI, Departemen Kehakiman dan beberapa industri hiburan tidak dapat beroperasi setelah pemerintah menutup salah satu situs berbagi file internet terbesar di dunia, Megaupload.
Para peretas yang menyebut diri mereka "Anonymous" mengakui bertanggungjawab atas serangan yang mengakibatkan situs-situs itu offline selama beberapa jam Kamis malam. Pada hari Jumat, kebanyakan situs itu sudah kembali beroperasi, termasuk yang dimiliki lembaga-lembaga federal.
Sebelumnya Kamis, pihak berwenang federal Amerika menutup Megaupload dan menuduh pendirinya dan enam orang lainnya melanggar undang-undang anti-pembajakan.
Pendiri Megaupload, Kim Dotcom (alias Kim Schmitz) ditangkap di Selandia Baru Kamis bersama dengan tiga pemimpin eksekutifnya atas permohonan pihak berwenang Amerika. Tiga orang lainnya yang menghadapi tuduhan masih belum tertangkap.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan Departemen Kehakiman Amerika dan FBI mengatakan, tindakan tersebut termasuk salah satu kasus kejahatan hak cipta paling besar yang dihadapi Amerika. Jika terbukti bersalah, para tersangka menghadapi kemungkinan hukuman penjara hingga 20 tahun. Pihak berwenang mengatakan, Megaupload merugikan para pemegang hak cipta lebih dari 500 juta dolar.
Megaupload memungkinkan pengguna mengunggah dan mentransfer file-file sangat besar. Para pejabat federal mengatakan, situs itu menggunakan kemampuan ini untuk membuat materi-materi yang dilindungi undang-undang hak cipta, seperti film-film Hollywood, tersedia secara gratis, dan seringkali sebelum film itu diputar di bioskop.
Namun perusahaan itu, dan banyak pendukungnya mengatakan, situs itu umumnya digunakan untuk melakukan transfer file secara sah.
