Amerika Serikat (AS) telah mencapai kesepakatan perdagangan terbatas dengan Taiwan, mengindikasikan dukungan Washington terhadap pemerintahan demokrasi pulau itu di tengah tekanan yang meningkat dari China.
Perjanjian pertama di bawah Inisiatif AS-Taiwan tentang "Perdagangan Abad ke-21" diperkirakan akan mengatur panggung bagi kesepakatan yang lebih besar di masa depan, yaitu "perjanjian perdagangan yang kuat dan berstandar tinggi," kata Perwakilan Dagang AS Katherine Tai.
Inisiatif yang diumumkan Kamis (18/5) itu, antara lain, akan memangkas birokrasi di bea cukai dan mengurangi waktu tunggu bagi bisnis AS yang membawa produk ke Taiwan. Ini juga membuat AS dan Taiwan mengadopsi langkah-langkah untuk memerangi penyuapan dan bentuk korupsi lainnya serta mendorong lebih banyak perdagangan yang melibatkan usaha kecil dan menengah.
Perjanjian tersebut tidak memerlukan persetujuan dari Kongres AS. Tetapi ada dukungan bipartisan yang luas di Washington untuk Taiwan, sebuah pulau berpenduduk 23 juta jiwa yang terpisah dari China ketika komunis mengambil alih daratan pada tahun 1949 dan sejak itu berkembang menjadi demokrasi yang makmur. Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi China yang memberontak dan telah lama menuntut reunifikasi pulau itu (dengan China daratan).
Hubungan antara AS dan China—dua ekonomi terbesar dunia—telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Amerika Serikat menuduh China melakukan praktik ekonomi predator dan telah mengkritik tindakan keras Beijing terhadap perbedaan pendapat di Hong Kong dan wilayah Muslim Xinjiang serta intimidasi terhadap tetangganya, termasuk Taiwan, atas klaim teritorial.
"Beijing kemungkinan besar akan mengajukan komplain tentang pengumuman (kesepakatan) ini, tetapi keberatan Beijing itu akan diabaikan di Washington sementara negosiasi berlanjut" dengan Taiwan, kata Wendy Cutler, wakil presiden di Institut Kebijakan Masyarakat Asia dan mantan negosiator perdagangan AS.
Taiwan adalah produsen cip komputer terkemuka di dunia. Amerika Serikat tahun lalu membeli barang dan jasa senilai $105 miliar dari Taiwan, menjadikannya sumber impor AS terbesar ke-10. Sementara, ekspor Amerika ke Taiwan mencapai hampir $55 miliar, menjadikan Taiwan sebagai pasar luar negeri terbesar ke-15 Amerika. [pp/ft]