Para pejabat intelijen Amerika Serikat mengatakan mereka tidak mempunyai bukti keterlibatan langsung Rusia dalam penembakan pesawat penumpang Malaysia sampai jatuh di Ukraina timur pekan lalu.
Mereka mengatakan pemberontak pro-Rusia yang tidak terlatih dengan baik sehingga kemungkinan secara keliru menembak jatuh pesawat penumpang itu.
Para pejabat memberi keterangan kepada wartawan mengenai musibah 17 Juli itu Selasa (22/7) di Washington, dan meminta agar nama mereka jangan digunakan sehubungan dengan temuan sementara itu.
Mereka mengatakan pesawat penumpang itu dengan 298 orang di dalamnya kemungkinan ditembak jatuh oleh separatis dengan rudal darat-ke-udara SA-11 Rusia. Tidak ada yang selamat.
Para pejabat juga mengatakan mereka tidak mengetahui apakah ada orang Rusia hadir ketika rudal itu diluncurkan. Tetapi, mereka mengatakan Moskow menciptakan keadaan yang menimbulkan penembak-jatuhan itu.
Dalam lima hari ini, Amerika Serikat, Ukraina dan beberapa negara Eropa telah menuduh Moskow memberi persenjataan rudal yang menjatuhkan pesawat tersebut.