Dalam pernyataan yang dilansir bersamaan, Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo dan Taliban, Jumat (21/2) mengumumkan bahwa suatu kesepakatan antara AS dan Taliban akan ditandatangani pada 29 Februari mendatang, membuka jalan untuk mengakhiri perang terpanjang yang diikuti Amerika.
Kesepakatan itu menyerukan suatu penarikan bertahap semua pasukan AS dari Afghanistan, sebagai imbalan jaminan dari Taliban bahwa kelompok itu tidak akan membiarkan wilayah Afghanistan digunakan untuk terorisme, dan Taliban akan berpartisipasi dalam proses rekonsiliasi dengan kelompok-kelompok Afghanistan lainnya.
“Perundingan intra-Afghanistan akan dimulai segera setelah itu, dan akan membangun langkah fundamental untuk menetapkan gencatan senjata yang permanen dan komprehensif serta peta jalan politik mendatang bagi Afghanistan,” sebut Pompeo dalam pernyataannya.
Suatu upacara penandatanganan akan didahului dengan pengurangan kekerasan selama tujuh hari mulai Sabtu, 22 Februari, tengah malam, yang akan dipantau oleh semua pihak dalam konflik, pasukan AS, Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan. Semua pihak telah mengklarifikasi bahwa mereka berhak menanggapi kalau diserang.
Periode itu seharusnya menjadi langkah membangun kepercayaan, selain sebagai pengukur apakah Taliban memiliki kontrol penuh atas pasukan tempur mereka.
“Kedua pihak kini akan menciptakan situasi keamanan yang tepat sebelum tanggal penandatangan perjanjian, mengundang para utusan senior dari berbagai negara dan organisasi untuk turut hadir dalam upacara penandatanganan,” sebut Taliban dalam pernyataannya.
Upacara itu akan diselenggarakan di ibukota Qatar, Doha, di mana Taliban memiliki kantor politik tidak resmi selama bertahun-tahun, dan di mana kedua pihak terlibat dalam perundingan sangat meletihkan selama hampir 18 bulan ini.
Dalam tahap pertama, AS diperkirakan akan mengurangi kekuatannya dari 13.000 tentara sekarang ini menjadi sekitar 8.600 orang. Barnett Rubin, pakar mengenai Afghanistan yang memberi nasihat kepada pemerintah AS mengenai kebijakan di negara itu, mengatakan, penarikan penuh AS akan dikaitkan dengan perkembangan di lapangan. [uh/ab]