Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (26/9) mengumumkan hadiah sebesar $20 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan seorang warga Iran yang diduga berada di balik rencana pembunuhan mantan pejabat Gedung Putih John Bolton.
Pejabat AS pada bulan Agustus 2022 mengatakan bahwa mereka telah mengungkap rencana Shahram Poursafi, anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, untuk membunuh Bolton, yang menjabat sebagai penasihat keamanan nasional mantan Presiden Donald Trump.
Program Hadiah untuk Keadilan dari Departemen Luar Negeri "menawarkan hadiah hingga $20 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman" terhadap Poursafi, demikian menurut sebuah pemberitahuan pada hari Kamis.
Langkah tersebut dilakukan setelah Trump, usia78 yang mencalonkan diri untuk masa jabatan baru di Gedung Putih mengklaim ada "ancaman besar" terhadap hidupnya oleh Iran.
Bolton, yang dianggap sebagai orang yang agresif dalam kebijakan luar negeri, adalah pengecam keras Iran dan menganjurkan agar Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2018.
Poursafi diduga menawarkan $300,000 kepada orang yang tidak dikenal di Amerika Serikat untuk membunuh Bolton di daerah ibu kota.
Rencana tersebut kemungkinan besar dijalankan setelah AS membunuh komandan IRGC Qassem Soleimani di Irak pada Januari 2020, kata Departemen Kehakiman saat itu.
Namun, rencana tersebut tidak pernah berhasil karena pembunuh bayaran itu menjadi informan Biro Investigasi Federal.
Otoritas Iran telah menolak tuduhan tersebut sebagai "fiksi."
Amerika Serikat menetapkan seluruh operasi IRGC sebagai "organisasi teroris asing" pada tahun 2019, setelah sebelumnya menetapkan operasi eksternalnya, Pasukan Quds. [my/jm]
Forum