Seorang pejabat tinggi AS yang sedang menengahi sengketa perbatasan maritim antara Israel dan Lebanon telah bertemu sejumlah pejabat Lebanon untuk kedua kalinya. Pertemuan itu mengisyaratkan adanya desakan baru AS untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Israel dan Lebanon sama-sama mengklaim wilayah seluas 850 kilometer persegi di Laut Tengah. Terdesak oleh krisis ekonomi, Lebanon berharap bisa memulai produksi minyak dan gas di lepas pantai di wilayah perairan yang disengketakan itu. Washington berusaha menengahi perselisihan kedua negara, yang telah secara resmi berperang sejak terbentuknya Israel pada 1948.
Penjabat Wakil Menteri Luar Negeri David Satterfield, Rabu (15/5), bertemu dengan Presiden Lebanon Michel Aoun dan Menteri Luar Negeri Lebanon Gebran Bassil. Ia juga bertemu PM Saad Hariri untuk kedua kalinya dalam kunjungannya kali ini. Satterfield tidak mengeluarkan pernyataan apapun kepada wartawan terkait pertemuan-pertemuan tersebut. [ab]