Sebuah laporan baru menyebutkan Amerika Serikat meningkatkan upaya-upayanya untuk membantu menangkap panglima perang Afrika yang menjadi buronan, Joseph Kony.
Menurut The Washington Post, militer Amerika telah meminta Gedung Putih agar untuk sementara menempatkan pesawat Osprey di Uganda.
Disebutkan bahwa pesawat yang dapat mendarat seperti helikopter tetapi terbang seperti pesawat biasa itu akan memungkinkan tentara Amerika dan Afrika yang memburu Kony beroperasi dengan wilayah cakupan lebih luas dan dapat dengan segera menyerang kamp-kampnya.
Harian The Post menyatakan langkah tersebut, jika disetujui, akan meningkatkan hampir dua kali lipat jumlah tentara Amerika di Uganda, yang kini mencapai 100 orang.
Uganda memimpin upaya regional untuk mencari dan menangkap Kony. Kelompok pemberontak pimpinannya, Tentara Perlawanan Tuhan, telah meneror desa-desa di bagian tengah Afrika selama bertahun-tahun.
The Post menyatakan tentara Amerika telah meningkatkan pelatihan bagi unit-unit dari Sudan Selatan dan Republik Demokratik Kongo yang ambil bagian dalam perburuan tersebut. Disebutkan juga bahwa bulan lalu, pasukan khusus Amerika mendampingi pasukan komando Sudan Selatan melakukan misi pencarian Kony yang tidak berhasil di Kongo.
Menurut The Washington Post, militer Amerika telah meminta Gedung Putih agar untuk sementara menempatkan pesawat Osprey di Uganda.
Disebutkan bahwa pesawat yang dapat mendarat seperti helikopter tetapi terbang seperti pesawat biasa itu akan memungkinkan tentara Amerika dan Afrika yang memburu Kony beroperasi dengan wilayah cakupan lebih luas dan dapat dengan segera menyerang kamp-kampnya.
Harian The Post menyatakan langkah tersebut, jika disetujui, akan meningkatkan hampir dua kali lipat jumlah tentara Amerika di Uganda, yang kini mencapai 100 orang.
Uganda memimpin upaya regional untuk mencari dan menangkap Kony. Kelompok pemberontak pimpinannya, Tentara Perlawanan Tuhan, telah meneror desa-desa di bagian tengah Afrika selama bertahun-tahun.
The Post menyatakan tentara Amerika telah meningkatkan pelatihan bagi unit-unit dari Sudan Selatan dan Republik Demokratik Kongo yang ambil bagian dalam perburuan tersebut. Disebutkan juga bahwa bulan lalu, pasukan khusus Amerika mendampingi pasukan komando Sudan Selatan melakukan misi pencarian Kony yang tidak berhasil di Kongo.