Pejabat-pejabat dari ke-30 lebih negara, termasuk China, Rusia, India, dan dari Uni Eropa, berkumpul di Washington DC hari Kamis (9/1) untuk berdiskusi mengenai masa depan pejelajahan antariksa, perkembangan dalam eksplorasi antariksa dengan menggunakan pesawat robot dan memperluas jangkauan manusia di luar orbit rendah Bumi.
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika, William Burns menegaskan kembali tekad Amerika untuk menjelajah antariksa dan berbicara tentang perlunya bekerja sama demi tujuan bersama, seperti melindungi bumi dari objek dan puing-puing antariksa yang mendekati Bumi.
“Kami terus bekerja sama dengan komite PBB terkait penggunaan antariksa secara damai dalam menghadapi tantangan ini. Dan kami bekerja sama dengan Uni Eropa dan negara-negara lain untuk mengembangkan kode etik internasional dalam kegiatan antariksa,” ujar Burns.
John Holdren, Direktur Bidang Kebijakan Sains dan Teknologi Gedung Putih, mengatakan Stasiun Antariksa Internasional adalah platform ideal bagi kerja sama itu.
Ia mengatakan, “Kita mungkin menyematkan bendera yang berbeda pada seragam antariksa kita dan memiliki budaya, tradisi dan sistem politik berbeda, tetapi keberhasilan Stasiun Antariksa Internasional telah menunjukkan, kita dapat mengatasi perbedaan-perbedaan itu.”
Beberapa tonggak penting yang dicapai tahun lalu di Antariksa antara lain; Tiongkok menjadi negara ketiga melakukan pendaratan sukses di bulan, India meluncurkan misi pengorbit Mars dan pesawat antariksa Voyager 1 milik Amerika menjadi benda pertama buatan manusia yang berhasil meninggalkan tata surya.
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika, William Burns menegaskan kembali tekad Amerika untuk menjelajah antariksa dan berbicara tentang perlunya bekerja sama demi tujuan bersama, seperti melindungi bumi dari objek dan puing-puing antariksa yang mendekati Bumi.
“Kami terus bekerja sama dengan komite PBB terkait penggunaan antariksa secara damai dalam menghadapi tantangan ini. Dan kami bekerja sama dengan Uni Eropa dan negara-negara lain untuk mengembangkan kode etik internasional dalam kegiatan antariksa,” ujar Burns.
John Holdren, Direktur Bidang Kebijakan Sains dan Teknologi Gedung Putih, mengatakan Stasiun Antariksa Internasional adalah platform ideal bagi kerja sama itu.
Ia mengatakan, “Kita mungkin menyematkan bendera yang berbeda pada seragam antariksa kita dan memiliki budaya, tradisi dan sistem politik berbeda, tetapi keberhasilan Stasiun Antariksa Internasional telah menunjukkan, kita dapat mengatasi perbedaan-perbedaan itu.”
Beberapa tonggak penting yang dicapai tahun lalu di Antariksa antara lain; Tiongkok menjadi negara ketiga melakukan pendaratan sukses di bulan, India meluncurkan misi pengorbit Mars dan pesawat antariksa Voyager 1 milik Amerika menjadi benda pertama buatan manusia yang berhasil meninggalkan tata surya.
