Baik Amerika Serikat maupun Pakistan mengatakan ingin meningkatkan hubungan antar kedua negara, tetapi perang di Afghanistan tetap menjadi kendala utama. Departemen Luar Negeri AS menegaskan bahwa landasan untuk kemitraan yang kuat antara Amerika Serikat dan Pakistan adalah kerja sama untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi, di Departemen Luar Negeri Selasa (2/10), setelah keduanya menyatakan keinginan untuk memperbaiki hubungan kedua negara yang tegang.
Hubungan antara Washington dan Islamabad, sekutu resmi dalam memerangi terorisme, telah jatuh ke titik terendahnya karena adanya tuduhan bahwa Pakistan secara diam-diam telah memungkinkan pemberontak Taliban untuk mempertahankan perang di negara tetangga, Afghanistan. Pejabat senior Departemen Luar Negeri Alice Wells mengatakan kepada VOA bahwa Afghanistan menjadi fokus pertemuan hari Selasa itu.
Alice Wells menjelaskan, “Kami sudah membuatnya sangat jelas bahwa kita perlu memulainya dengan kemitraan untuk perdamaian dan stabilitas di Afghanistan. Pada berbagai kesempatan selama setahun ini, pemerintahan Trump telah menyatakan kekecewaannya bahwa sejauh ini belum ditemukan cara untuk bekerja sama yang bisa membuat Taliban bersedia datang ke meja perundingan. Jadi ini jelas akan menjadi prioritas dalam agenda pertemuan.”
Pakistan mengatakan ingin membuka halaman baru dalam hubungan dengan Amerika, dan Menteri Luar Negeri Qureshi mengisyaratkan kemungkinan akan adanya kompromi dalam salah satu hal yang mengganggu, yakni nasib Shakeel Afridi, dokter Pakistan yang mendekam di penjara setelah membantu Amerika untuk menemukan pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden. Qureshi mengindikasikan pemerintahan Perdana Menteri Imran Khan yang baru terpilih mungkin lebih luwes dalam masalah ini.
Namun, juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert mengatakan tidak ada berita mengenai hal itu. Ia menambahkan, “Saya kira mereka sudah mengatakan hal itu untuk beberapa waktu, bahwa mungkin saja ada gerakan untuk pembebasan itu, tetapi kami belum melihatnya.”
Kedua pihak mengatakan mereka telah mengadakan pertemuan-pertemuan yang produktif, dan terus berupaya menuju hubungan yang lebih baik. [lt/uh]