Kemunculan Asia di panggung ekonomi dunia dan meningkatnya persaingan akan sumber-sumber daya alam membawa ke-10 negara anggota ASEAN untuk membentuk kesepakatan keamanan guna mencegah konflik, khususnya setelah ketegangan yang terjadi baru-baru ini di Laut Cina Selatan.
Empat negara anggota ASEAN, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei berselisih klaim dengan Tiongkok mengenai akses ke Laut Cina Selatan, yang katanya kaya cadangan minyak dan gas.
Ketegangan antara Tiongkok dan Vietnam dan baru-baru ini antara Tiongkok dengan Filipina membuat kawasan ini berpotensi kuat mengalami konflik.
Pada Forum Ekonomi Dunia di Bangkok, Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuwan, mengatakan ASEAN perlu membantu menyelesaikan kasus-kasus demikian.
Pitsuwan, mantan perdana menteri Thailand, mengatakan Tiongkok “sadar akan tanggung jawab dan kepentingannya di kawasan ini.”
“Masalah kami dengan Tiongkok di Laut Cina Selatan, cara terbaik untuk bergerak maju, yang telah kami sepakati dengan Tiongkok, adalah menunjukkan kepada dunia bahwa kami bisa mengatasi perbedaan-perbedaan di antara kami tanpa harus menggunakan kekerasan dan melakukan konflik terbuka,” ujar Pitsuwan.
Pitsuwan mengatakan aturan bertingkah laku untuk memberi pedoman negara-negara yang berselisih adalah inti utama pembahasan di ASEAN. Ia mengatakan Tiongkok menginginkan peran kunci dalam menetapkan garis pedoman.
“ASEAN akan menawarkan forum itu. ASEAN akan menawarkan wadah, proses penyelesaian, dan dorongan dan seiring dengan itu saya rasa kami bisa mengatasi, perbedaan-perbedaan itu dan kami bisa menunjukkan kepada dunia bahwa kami bisa mengatasinya tanpa harus masuk dalam konflik terbuka. Itu sudah merupakan pencapaian yang hebat,” ujarnya lagi.
Ekonom Rajiv Biswas dari HIS Singapore mengatakan selagi ekonomi Asia berkembang belanja militer meningkat, melampaui Uni Eropa dan Amerika. Ia mengatakan dialog keamanan jangka panjang penting bagi kawasan itu.
“Jadi, saya rasa cara bergerak maju haruslah melalui dialog keamanan yang lebih besar. Kemunculan ekonomi Asia harus diikuti dengan penguatan kesepakatan keamanan Asia Pasifik. Jelas negara-negara di kawasan ini bergerak ke arah itu,” kata Biswas.
Biswas juga mengatakan dengan memasukkan dan mitra-mitra keamanan dan ekonomi, seperti Amerika dan Rusia, ASEAN membuat pencapaian nyata dalam membangun kesepakatan keamanan regional.
Empat negara anggota ASEAN, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei berselisih klaim dengan Tiongkok mengenai akses ke Laut Cina Selatan, yang katanya kaya cadangan minyak dan gas.
Ketegangan antara Tiongkok dan Vietnam dan baru-baru ini antara Tiongkok dengan Filipina membuat kawasan ini berpotensi kuat mengalami konflik.
Pada Forum Ekonomi Dunia di Bangkok, Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuwan, mengatakan ASEAN perlu membantu menyelesaikan kasus-kasus demikian.
Pitsuwan, mantan perdana menteri Thailand, mengatakan Tiongkok “sadar akan tanggung jawab dan kepentingannya di kawasan ini.”
“Masalah kami dengan Tiongkok di Laut Cina Selatan, cara terbaik untuk bergerak maju, yang telah kami sepakati dengan Tiongkok, adalah menunjukkan kepada dunia bahwa kami bisa mengatasi perbedaan-perbedaan di antara kami tanpa harus menggunakan kekerasan dan melakukan konflik terbuka,” ujar Pitsuwan.
Pitsuwan mengatakan aturan bertingkah laku untuk memberi pedoman negara-negara yang berselisih adalah inti utama pembahasan di ASEAN. Ia mengatakan Tiongkok menginginkan peran kunci dalam menetapkan garis pedoman.
“ASEAN akan menawarkan forum itu. ASEAN akan menawarkan wadah, proses penyelesaian, dan dorongan dan seiring dengan itu saya rasa kami bisa mengatasi, perbedaan-perbedaan itu dan kami bisa menunjukkan kepada dunia bahwa kami bisa mengatasinya tanpa harus masuk dalam konflik terbuka. Itu sudah merupakan pencapaian yang hebat,” ujarnya lagi.
Ekonom Rajiv Biswas dari HIS Singapore mengatakan selagi ekonomi Asia berkembang belanja militer meningkat, melampaui Uni Eropa dan Amerika. Ia mengatakan dialog keamanan jangka panjang penting bagi kawasan itu.
“Jadi, saya rasa cara bergerak maju haruslah melalui dialog keamanan yang lebih besar. Kemunculan ekonomi Asia harus diikuti dengan penguatan kesepakatan keamanan Asia Pasifik. Jelas negara-negara di kawasan ini bergerak ke arah itu,” kata Biswas.
Biswas juga mengatakan dengan memasukkan dan mitra-mitra keamanan dan ekonomi, seperti Amerika dan Rusia, ASEAN membuat pencapaian nyata dalam membangun kesepakatan keamanan regional.