Upacara-upacara mengenang di pantai, mengheningkan cipta, dan upacara keagamaan direncanakan di seluruh Asia, hari Jumat (26/12), memperingati genap 10 tahun tsunami samudera Hindia, yang menewaskan sedikitnya 220 ribu orang pada tahun 2004.
Ombak raksasa itu menerjang 12 negara di pinggiran Samudera Hindia, menghacurkan perkampungan dan kota-kota dekat pantai, melenyapkan banyak keluarga dan menabrak pantai-pantai yang penuh wisatawan pagi hari setelah Natal.
Bencana itu dipicu gempa-bumi berkekuatan 9,1 pada skala Richter, gempa paling kuat di kawasan itu dalam kurun 40 tahun, menimbulkan ombak yang mengguncang seluruh Samudera Hindia dengan kecepatan pesawat jet penumpang sampai menjangkau Afrika Timur. Gempa itu sebegitu dahsyatnya sampai mengakibatkan poros bumi beralih beberapa sentimeter.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenang bagaimana dunia bersatu setelah tragedi itu. Lebih dari $13 milyar dana terkumpul dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan upaya pembangunan kembali Aceh.
Indonesia yang paling parah tertimpa tsunami, dengan jumlah korban lebih dari 160 ribu orang. Ribuan lagi korban yang tewas di Thailand dan Sri Lanka.