Kedua pemimpin berbicara melalui telepon, Rabu (24/2), dan menegaskan pentingnya melanjutkan usaha memerangi kelompok-kelompok teror seperti ISIS dan Jabhat al-Nusra. Kelompok-kelompok militan itu bukan merupakan bagian dari proposal AS-Rusia untuk menghentikan permusuhan. Kelompok-kelompok lain akan menyampaikan apakah mereka bersedia terlibat selambatnya hari Jumat.
Komisi Tinggi Perundingan, kelompok oposisi utama mengatakan partisipasi tergantung pada apakah bantuan kemanusiaan bisa disampaikan sepatutnya dan apakah pengepungan dan serangan udara terhadap warga sipil dihentikan.
Kantor berita Rusia Interfax, mengutip juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Dmitry Peskov, yang mengatakan bahwa gencatan senjata itu merupakan fokus utama pemerintah di Suriah dan masih terlalu dini untuk membicarakan rencana cadangan. [ab]