Atlet nasional Rahmat Erwin Abdullah sukses menyamai rekor Olimpiade dengan berhasil mengangkat beban seberat 190 kilogram untuk angkatan clean and jerk di Tokyo 2020, dalam sesi awal yang mengejutkan di mana para atlet dengan bobot lebih rendah bisa bertanding.
Clean and jerk adalah teknik mengangkat beban yang dilakukan dalam dua tahap dengan sedikit jeda.
Rahmat Erwin, yang hanya terpilih untuk mewakili Asia bersama dengan China, Jepang, dan Korea Selatan di Olimpiade Tokyo bulan lalu, mengatakan kepada Reuters bahwa angkat besi itu "mudah."
"Seratus sembilan puluh cukup mudah. Saya ingin mencoba 195, dan mungkin bahkan 200 sebagai upaya terakhir saya, tetapi saya mengalami cedera di paha kanan saya," kata Rahmat Erwin yang tampak gembira.
Berbicara di Tokyo International Forum, atlet angkat besi nomor 73 kg putra, mengatakan dia senang melihat apakah hal itu akan cukup dapat mengamankan medali ketika sesi berikutnya berjalan lancar. Ia berhasil dengan snatch 152 kg sehingga total mencatatkan 342 kg.
"Karena pandemi, saya tinggal di kompleks pelatihan selama hampir 18 bulan. Saya makan dan tidur dan berlatih di tempat yang sama. Saya berharap upaya saya akan menghasilkan medali hari ini."
Kompetisi angkat besi terdiri dari dua sesi, Grup A dan Grup B, pada hari yang sama. Sesi Grup B berlangsung lebih awal dan menampilkan atlet yang memiliki bobot lebih ringan.
Sesi Grup A akan menjamu pemegang rekor dunia Zhiyong Shi dari China. Ia memegang rekor dengan 363 kg. [ah/ft]