Pemerintah Taiwan mengecam salah satu pembawa bendera Olimpiadenya setelah atlet seluncur cepat itu terlihat dalam sebuah video online mengenakan seragam tim nasional China. Seorang anggota parlemen Taiwan bahkan mengatakan, atlet itu mengenakan pakaian "seragam musuh."
China dan Taiwan telah berselisih selama beberapa dekade karena Beijing menganggap pulau itu sebagai wilayahnya, dan telah bersumpah untuk merebutnya suatu hari nanti -- dengan paksa jika perlu.
Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sering dianggap sebagai benteng liberalisme. Namun bertentangan dengan fakta itu, pemerintahnya mengatakan atlet Olimpiade Huang Yu-ting dapat dijatuhi hukuman karena membuat marah masyarakat Taiwan setelah mengunggah sebuah video di media sosial yang menunjukkan ia mengenakan seragam tim nasional China, Januari lalu.
Ia menghapus video tersebut menyusul munculnya serangkaian kecaman. Ia kemudian menjelaskan bahwa seorang temannya di China telah memberinya seragam itu dan ia memakainya sebagai tanda persahabatan.
Setelah Olimpiade Musim Dingin Beijing berakhir akhir pekan lalu, seorang pejabat mengatakan Huang akan diselidiki dan menghadapi "hukuman yang pantas" atas perintah Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang.
Su pada hari Senin (21/2) menegaskan bahwa penyelidikan atas perilaku Huang sedang berlangsung.
"Atlet di tim nasional ... harus menjaga martabat dan kehormatan nasional kita," kata perdana menteri itu kepada wartawan. "Perilakunya sangat tidak pantas dan gagal memenuhi harapan publik."
Atlet berusia 33 tahun itu termasuk di antara empat atlet Taiwan yang berlaga di Olimpiade selama dua pekan terakhir.
Ia menimbulkan lebih banyak kemarahan di Taiwan saat Olimpiade berlangsung sewaktu ia mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media China bahwa dia merasa "di rumah sendiri" saat berkompetisi di Beijing.
Huang sempat membela diri di halaman Facebooknya dengan memposkan pernyataan yang belakangan ia hapus. Ia mengatakan, "Biarkan olahraga menjadi olahraga. Dalam olahraga, kita tidak membedakan kebangsaan."
Seorang anggota parlemen dari Partai Progresif Demokratik Taiwan pada Minggu (20/2) mengatakan Huang telah mengenakan "seragam musuh".
"Huang tidak peduli tentang Taiwan di mana ia lahir dan dibesarkan -- ia merangkul China," kata anggota parlemen Chiu Chih-wei di Facebook. [ab/uh]