Mahkamah Agung Australia telah membatalkan sebuah undang-undang yang mengizinkan pernikahan gay hanya lima hari setelah aturan itu mulai berlaku, yang mengakibatkan pernikahan puluhan pasangan tidak sah.
Lembaga itu memutuskan Kamis (12/12) bahwa undang-undang daerah ibukota Australia itu tidak sah, dengan alasan bahwa pernikahan sesama jenis adalah hal yang harus diputuskan parlemen di tingkat federal.
Hampir 30 pasangan telah menikah sejak undang-undang itu mulai berlaku Sabtu lalu. Sebagian dari pasangan itu berkumpul di luar pengadilan untuk menunjukkan protes mereka terhadap keputusan itu.
Undang-undang tersebut ditantang oleh pemerintah konservatif Australia, yang mengemukakan argumentasi bahwa mempunyai undang-undang yang berbeda bagi daerah yang berbeda-beda adalah membingungkan.
Undang-undang yang mengesahkan pernikahan sesama jenis gagal lolos di parlemen pada September 2010. Undang-undang federal yang berlaku dengan jelas mendefinisikan pernikahan sebagai perpaduan antara seorang pria dan seorang wanita.
Para pendukung pernikahan gay pada Kamis mengutarakan kekecewaan mereka, tetapi mengatakan akan terus memperjuangkan legalisasi pernikahan sesama jenis.
Lembaga itu memutuskan Kamis (12/12) bahwa undang-undang daerah ibukota Australia itu tidak sah, dengan alasan bahwa pernikahan sesama jenis adalah hal yang harus diputuskan parlemen di tingkat federal.
Hampir 30 pasangan telah menikah sejak undang-undang itu mulai berlaku Sabtu lalu. Sebagian dari pasangan itu berkumpul di luar pengadilan untuk menunjukkan protes mereka terhadap keputusan itu.
Undang-undang tersebut ditantang oleh pemerintah konservatif Australia, yang mengemukakan argumentasi bahwa mempunyai undang-undang yang berbeda bagi daerah yang berbeda-beda adalah membingungkan.
Undang-undang yang mengesahkan pernikahan sesama jenis gagal lolos di parlemen pada September 2010. Undang-undang federal yang berlaku dengan jelas mendefinisikan pernikahan sebagai perpaduan antara seorang pria dan seorang wanita.
Para pendukung pernikahan gay pada Kamis mengutarakan kekecewaan mereka, tetapi mengatakan akan terus memperjuangkan legalisasi pernikahan sesama jenis.