Australia sedang mempertimbangkan patroli angkatan laut gabungan dengan Indonesia di wilayah Laut China Selatan yang diperebutkan, ujar Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, Selasa (1/11).
Bishop mengatakan permintaan Indonesia mengenai patroli gabungan pada pertemuan bilateral di Bali minggu lalu "konsisten dengan kebijakan kami untuk melatih hak kebebasan navigasi kami."
"Hal itu sesuai dengan hukum internasional dan dukungan kami untuk perdamaian dan stabilitas di wilayah ini," ujar Bishop kepada radio Australian Broadcasting Corp.
Australia, sekutu setia AS, sebelumnya telah mendapat kritikan dari China karena melakukan penerbangan pemantauan di atas pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Selatan dan mendukung latihan kebebasan navigasi Amerika di sana.
China, yang mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, tempat transit perdagangan laut bernilai sekitar US$5 triliun per tahun, bulan lalu mendesak Australia untuk "berbicara dan bertindak hati-hati" di Laut China Selatan.
Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga telah memiliki klaim-klaim di bagian-bagian laut tersebut, yang diyakini kaya akan deposit minyak dan gas.
Australia dan Indonesia telah melakukan patroli laut di Laut Timor sebagai bagian dari kerjasama kedua negara dalam memberantas penyelundupan manusia dan penangkapan ikan secara ilegal.
Bishop mengatakan bahwa Australia dan Indonesia akan memberitahu negara-negara lain di wilayah ini mengenai rencana latihan. [hd]