Pihak berwenang Australia telah mendakwa tiga pria Indonesia menyelundupkan imigran gelap dengan perahu yang rapuh, yang menewaskan paling sedikit 48 orang.
Kepolisian mengatakan hari Selasa ketiga pria tersebut berusaha mendatangkan kira-kira 90 orang ke Australia dengan menumpang perahu nelayan yang terbuat dari kayu dan pecah ketika menubruk tebing di lepas pantai pulau Christmas, Australia, pada bulan Desember.
Petugas pertolongan berhasil menarik kira-kira 40 orang dari air setelah perahu itu berantakan di Samudra Hindia, dekat pulau terpencil dimana Australia mempunyai pusat penahanan imigrasi. Mereka mengangkat 30 jenazah, tetapi mereka memperkirakan 18 orang lagi tewas.
Pihak berwenang mengeluarkan laporan pada hari Senin yang memberi keterangan mengenai tragedi 15 Desember tersebut.
Sebagian besar penumpang kapal adalah warga Irak, Iran, dan Kurdi yang tadinya berharap akan memperoleh suaka di Australia. Australia adalah salah satu tujuan yang paling dikehendaki pencari suaka dari Asia dan Timur Tengah. Pendatang tersebut sering singgah di Indonesia, di mana mereka mencari angkutan ke salah satu pusat penahanan Australia.
