Australia menangguhkan proses permohonan suaka baru dari Sri Lanka dan Afghanistan sebagai salah satu cara untuk memerangi penyelundupan manusia.
Menteri Imigrasi Chris Evans hari Jumat mengatakan langkah itu dimaksudkan menegaskan kepada para penyelundup manusia bahwa mereka tidak bisa menjamin visa bagi para klien mereka.
Australia berupaya mengatasi peningkatan jumlah pencari suaka dalam beberapa tahun ini, yang sebagian besar datang dari Sri Lanka dan Afghanistan dengan menggunakan kapal-kapal reyot.
Evans mengatakan kondisi di ke dua negara yang dilanda perang itu kini sudah membaik dan bahwa Australia akan meninjau ulang penangguhan itu dalam beberapa bulan.
Organisasi HAM Amnesty International mengecam penangguhan itu, menyebutnya "keterlaluan." Organisasi itu mengatakan langkah ini secara fundamental tidak konsisten dengan kewajiban internasional Australia berdasarkan Konvensi Pengungsi PBB tahun 1951.
Amnesty mengingatkan kebijakan baru itu bisa mengakibatkan penahanan sewenang-wenang atas orang yang klaimnya untuk minta suaka memang sah.