Khadija Ismayilova, wartawan investigatif pemenang penghargaan yang telah mempublikasikan sejumlah temuan tentang aset luar biasa keluarga Presiden Ilham Aliyev itu dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara tahun 2015 atas tuduhan pengelakan pajak dan pelanggaran kekuasaan, hal-hal yang dianggap banyak orang bermotif politik.
Mahkamah Agung Azerbaijan hari Rabu (25/5) memutuskan untuk memotong masa hukumannya menjadi separuh, menguranginya menjadi 3,5 tahun dan ia bisa menjalani sisa masa hukumannya di rumah.
CEO dan Direktur Broadcasting Board of Governors BBG John Lansing menyambut baik pembebasan Khadija sebagai “perkembangan positif bagi rakyat Azerbaijan dan langkah maju bagi kebebasan pers”.
“Saya menyerukan kepada pihak berwenang Azerbaijan untuk mencabut pembatasan perjalanan terhadapnya dan menghimbau supaya pembebasannya itu juga diikuti dengan penghentian segala bentuk pelecehan, pemantauan dan intimidasi yang dideritanya sebelum ia ditangkap," tambah Lansing.
“Pemerintah yang memenjarakan Khadija adalah rejim yang represif”, ujar Senator Ben Cardin dalam wawancara dengan VOA. “Kami gembira ia dibebaskan dari tahanan, tetapi kami ingin dunia memahami bahwa pemenjaraan dan pembatasan apapun terhadapnya merupakan hal yang salah”.
Kelompok-kelompok HAM seperti Amnesti Internasional dan Human Rights Watch juga menyerukan supaya hukumannya diakhiri sama sekali. [em/ii]