Pejabat-pejabat satwa liar Kenya telah mulai menyisipkan mikrocip ke dalam tubuh badak-badak dalam upaya memerangi pemburu-pemburu liar yang membunuh hewan itu untuk mengambil cula-nya.
Pejabat-pejabat itu mengatakan mikrocip dan pemindai yang menyertainya akan memungkinkan mereka melacak badak-badak tersebut. Mikrocip itu juga akan membantu pihak berwenang mengaitkan cula yang disita, dengan kasus perburuan liar.
Dinas Margasatwa Kenya menerima peralatan tersebut dari World Wildlife Fund atau WWF. Juru bicara WWF di Kenya Robert Magori mengatakan setiap mikrocip akan ditanam ke dalam tubuh setiap badak dan mikrocip kedua akan dipasang pada culanya.
Insiden perburuan liar kini meningkat di Kenya, yang populasi badaknya relatif kecil yaitu sekitar seribu badak. Magori mengatakan para pemburu liar telah membunuh sedikitnya 23 ekor badak tahun lalu dan sedikitnya 10 ekor badak tahun ini. Ia yakin mikrocip tersebut akan ikut mencegah para pemburu yang tergoda memenggal cula badak dan kemudian hendak menyelundupkannya ke luar Kenya.
Cula badak kerap dijual di negara-negara Asia di mana sebagian konsumen percaya memiliki khasiat menyembuhkan.
Cula badak terbuat dari bahan yang sama seperti kuku manusia. Pakar-pakar mengatakan cula itu sama sekali tidak ada khasiatnya untuk mengobati penyakit.
Pejabat-pejabat itu mengatakan mikrocip dan pemindai yang menyertainya akan memungkinkan mereka melacak badak-badak tersebut. Mikrocip itu juga akan membantu pihak berwenang mengaitkan cula yang disita, dengan kasus perburuan liar.
Dinas Margasatwa Kenya menerima peralatan tersebut dari World Wildlife Fund atau WWF. Juru bicara WWF di Kenya Robert Magori mengatakan setiap mikrocip akan ditanam ke dalam tubuh setiap badak dan mikrocip kedua akan dipasang pada culanya.
Insiden perburuan liar kini meningkat di Kenya, yang populasi badaknya relatif kecil yaitu sekitar seribu badak. Magori mengatakan para pemburu liar telah membunuh sedikitnya 23 ekor badak tahun lalu dan sedikitnya 10 ekor badak tahun ini. Ia yakin mikrocip tersebut akan ikut mencegah para pemburu yang tergoda memenggal cula badak dan kemudian hendak menyelundupkannya ke luar Kenya.
Cula badak kerap dijual di negara-negara Asia di mana sebagian konsumen percaya memiliki khasiat menyembuhkan.
Cula badak terbuat dari bahan yang sama seperti kuku manusia. Pakar-pakar mengatakan cula itu sama sekali tidak ada khasiatnya untuk mengobati penyakit.