Dengan jutaan orang Amerika terkungkung di rumah akibat wabah virus corona, badan-badan amal yang membagikan makanan kepada kaum miskin berjuang keras untuk memenuhi permintaan yang meningkat dari orang-orang yang kehilangan pekerjaan. Mike O’Sullivan melaporkan mengenai bagaimana salah satu food bank atau bank makanan terbesar di Amerika mengatasi hal tersebut.
Kegiatan pendistribusian makanan terus berlangsung di Los Angeles Regional Food Bank, pusat kendali bagi ratusan badan amal kecil yang mengoperasikan dapur umum komunitas dan berbagai program pembagian makanan lainnya.
Organisasi ini telah mengalami kenaikan permintaan pada tahun 2019 di Los Angeles, daerah yang harus menanggulangi masalah tuna wisma dan harga sewa tempat tinggal yang membubung.
Michael Flood dari LA Regional Food Bank mengemukakan hal tersebut berlanjut hingga Januari dan Februari. Keadaan benar-benar berubah begitu memasuki bulan Maret, ujarnya. Dengan ekonomi yang nyaris terhenti, program-program pembagian makanan langsung diperluas, setiap minggu jumlahnya memecahkan rekor.
Flood dari LA Regional Food Bank mengatakan jumlah keluarga yang datang meminta bantuan makanan mulai dari 700, kemudian 800, hingga 950.
Dan belakangan ini saja, jumlahnya mencapai ribuan. Ini karena banyak keluarga kehilangan penghasilan dan sebagian besar pekerja tinggal di rumah karena diperintahkan demikian oleh gubernur dan walikota.
Efeknya sangat besar. Pada masa normal, bank-bank makanan dapat mengirim bantuan untuk wilayah lain yang membutuhkan.
Zuani Villarreal, dari organisasi Feeding America melalui Skype mengemukakan, “Pandemi ini mempengaruhi seluruh 50 negara bagian. Ini praktis berdampak pada bank-bank makanan kami.”
Tetapi bank-bank makanan masih berusaha berbagi informasi.
Michael Flood dari LA Regional Food Bank menjelaskan, “Silicon Valley, bagian dari wilayah Teluk San Francisco, terpukul sedikit lebih awal daripada kami. Berbicara melalui telepon dengan mereka telah sangat membantu kami bersiap-siap dan berupaya menjadi proaktif.”
Di sisi lain, di berbagai penjuru Amerika, sejumlah dapur umum komunitas telah ditutup.
Villarreal dari Feeding America menjelaskan, “Sebagian besar karena dikelola orang-orang berusia lanjut yang kini tinggal di rumah. Jadi bank-bank makanan harus mengisi tempat di komunitas yang tutup dengan berusaha menjadwalkan layanan distribusi keliling dan semacamnya agar layanan untuk komunitas-komunitas tersebut terus berlanjut.”
Yang memperburuk situasi adalah sumbangan makanan juga berkurang. Bank-bank makanan memenuhi kekurangan itu dengan membeli barang-barang yang diperlukan di pasar terbuka. Badan-badan amal ini menyatakan sistem distribusi meregang tetapi masih ada, setidaknya untuk sekarang ini. [uh/ab]