KJRI New York hari Minggu (5/4) mengkonfirmasi bahwa sejauh ini sudah lima warga negara Indonesia WNI positif virus corona, termasuk 1 korban meninggal dunia minggu lalu.
“Jumlah ini tentunya di luar WNI yang terpapar Covid-19 tetapi tidak atau belum melapor ke KJRI,” demikian petikan pernyataan yang diterima VOA. Belum ada rincian lain tentang kelima WNI ini, selain bahwa empat di antaranya adalah yang sudah dilaporkan VOA sebelumnya.
KJRI New York Beri Bantuan Langsung
Guna membantu WNI di wilayah kerja KJRI New York yang diperkirakan terdampak perebakan virus corona, sejak pekan lalu dengan melibatkan sejumlah mahasiswa dan pelajar, KJRI New York membagi-bagikan bantuan secara langsung.
Pemberian bantuan diprioritaskan pada WNI lansia yang secara usia rentan terdampak penularan virus – khususnya yang tinggal sendiri tanpa sanak saudara – dan juga pada warga/pelajar yang sedang dalam karantina mandiri. Bantuan logistik yang dibagikan dalam program “KJRI New York Peduli” ini tidak saja berbentuk sembako (beras, telor, makanan kaleng, minyak masak dan mie instan), tetapi juga masker, penyanitasi tangan (hand sanitizer) dan pemanas ruangan listrik, sesuai kebutuhan.
KBRI Washington DC Bagikan Termometer
Bantuan bagi kelompok yang relatif rentan terpapar corona juga dilakukan KBRI Washington DC, yang bekerjasama dengan pos kesehatan, membagi-bagikan termometer dan melakukan pemantauan suhu tubuh secara online bagi warga lansia.
Menurut pernyataan pers di situs KBRI pengecekan suhu tubuh dilakukan secara mandiri dua kali sehari, jam 9 pagi dan 7 malam. Hasilnya dilaporkan secara online. Data online yang dijaga kerahasiaannya itu, menurut KBRI DC, “akan dijaga kerahasiaannya dan langsung dipegang oleh dokter dan tenaga medis di pos kesehatan.”
Mengingat sulitnya memperoleh termometer saat ini KBRI DC telah memesan sedikitnya 50 termometer, yang diperkirakan akan tiba minggu ini. Mereka yang membutuhkan dapat menghubungi hotline Satgas Covid-19 di nomor +1 202 569 7996 dan +1 202 914 6090.
New York Jadi Pusat Perebakan Virus Corona di AS
Hingga Minggu malam (5/4) lebih dari 331 ribu warga terjangkit virus corona di Amerika, termasuk hampir 9.500 korban meninggal dunia. Perebakan utama terjadi di kota New York, New Jersey, Michigan, California dan Louisiana.
Dalam konferensi pers Minggu siang, Gubernur New York Andrew Cuomo menyebut beberapa perkembangan positif di kota berpenduduk 8,6 juta jiwa itu, di mana untuk pertama kalinya jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dan yang meninggal karena virus mematikan ini menurun. Namun, Cuomo menegaskan bahwa “masih terlalu dini untuk memastikan” apakah penurunan itu signifikan atau tidak.
“Belum jelas apakah kita memang hampir mendekati atau sedang berada di puncak perebakan virus ini,” ujar Cuomo, “tetapi kita akan tetap menanganinya secara sangat serius.” [em/pp]