Bahrain hari Minggu (1/4) mengumumkan telah menemukan ladang minyak dan gas terbesar dalam sejarah kerajaan kecil itu, yang tidak seperti negara-negara tetangganya di Teluk, tidak kaya energi.
Pihak berwenang menaksir cadangan yang baru ditemukan itu beberapa kali lipat volume satu-satunya ladang minyak lain Bahrain, kata laporan kantor berita pemerintah BNA.
BNA tidak memberi rincian ukuran temuan ladang migas yang baru itu atau perkiraan tanggal dimulainya produksi.
Bahrain adalah produsen paling kecil hidrokarbon dalam Dewan Kerjasama Teluk (GCC), yang mencakup Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Bahrain sekarang ini mempunyai hanya satu ladang minyak dengan cadangan ratusan juta barel minyak mentah.
Ladang tersebut adalah yang pertama ditemukan di Teluk dan yang pertama memulai produksi.
Bahrain sekarang ini memproduksi 50 ribu barel minyak per hari, di samping lebih dari 28 juta meter kubik gas alam setiap hari.
Kerajaan tersebut, yang memperoleh 80 persen pemasukan dari minyak, memproduksi 150 ribu barel lagi per hari dari ladang minyak Abu Safa yang dibaginya dengan Arab Saudi. [gp]